Bagian –1
Undang-Undang
Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Undang-Undang Persyaratan Pokok
Sebelum memulai modul ini peserta latihan membutuhkan
pengetahuan dasar tentang negara bagian di Australia wilayahnya dan tentang
negara persemakmuran yang memepunyai lembaga pembuat undang-undang keselamatan
dan kesehatan kerja. Sedangkan keselamatan pekerja di Australia merupakan
tujuan yang diutamakan oleh badan pemerintah nasional sebajai pola yang meluas
keseluruh wilayah. Masing-masing wilayah bertnaggung jawab mengembangkan
pembuatan undang-undang keselamtan dan kesehatan kerja.
Gambar 1. Undang-Undang Untuk Tiap Wilayah
Undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja selalu
diperbaharui dan direvisi. Diperiksa relevansinya oleh organisasi keselamatan
dan kesehatan kerja setiap wilayah untuk diamandemen
Tujuan dan Sasaran
Keselamatan & Kesehatan Kerja
Tujuan
dan sasaran umum dari undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja
Untuk semua wilayah dapat
dirangkum dalampernyataan sebagai berikut:
Apakah
sasaran Undang-Undang tersebut ?
Pada intinya,
undang-undang menyediakan kerangka kerja untuk mengingkatkan standart
keselamatan dan kesehatan kerja ditempat kerja;
Dan mengurangi kecelakaan
akibat kerja serta penyebaran penyakit. Sasaran undang-undang tersebut adalah
·
Untuk menjaga kesehatan, keselamatan dan
kesejahteraaan tiap orang pada saat bekerja
·
Untuk melindungi setiap orang saat bekerja
terhadap resiko pada keselamatan dan kesehatannya.
·
Untuk membantu menjaga keselamatan dan
kesehatan lingkungan kerja
·
Untuk mengurangi tiap sumber yang berresiko
pada kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan orang saat bekerja.
·
Untuk menyediakan kebutuhan pegawai dan
perusahaan serta assosiasi yang mewakili pegawai dan perusahaan dalam
merumuskan dan mewujudkan standart keselamatan dan kesehatan kerja.
Sasaran undang-undang
sebaiknya diamati ketika diterjemahkan pada bagian lain dari undang-undang
Untuk hak-hak yang tidak
utama bervariasi antar wilayah sesuai permohonan setiap pembuat undang-undang
yang relevan dengan pemerintah pusat dan wilayah pemberlakukan undang-undang
keselamatan dan kesehatan kerja.
Tanggung Jawab
Keselamatan dan kesehatn kerja merupakan tanggungjawba
bersama antar pengusaha dan pegawai/karyawan
Berikut ini adalah dafrat
informasi umum tanggung jawab perusahaan.
Undang-undang wilayah yang
relevan perlu diteliti berbagai kelalaian yang terjadi antar tiap wilayah
Tanggungjawab Perusahaan
Perusahaan menuntut
tersedianya dan terpeliharanya sejauh yang dapat dilakukan untuk para pegawai suatu
lingkungan kerja yang aman tanpa resiko terhadap kesehatannya.
Kewajiban khusus, sebagai
contoh, tatatertib apa diperlukan untuk ditaat dengan kewajiban umumnya,
termasuk:
·
Penyediaan dan perawatan pabrik dan system
kerja (seperti; langkah kerja rutin dan frekuansi kerja)
·
Pengaturan sistem keamanan kerja dalam
hubungan dengan tanaman dan zat kimia (seperti; toksik kimia, debu dan serat)
·
Penyediaan lingkungan kerja yang aman
(seperti; pengendalian tingkat suara dan getaran)
·
Penyediaan fasilitas kesejahteraan yang
memadai (seperti; lokasi kebersiah diri, tempat menyimpan barang, tempat
makan/kantin)
·
Penyediaan tempat yang memadai untuk
informasi bahaya yang sesuai instruksi, latihan dan pengamatan para pegawai,
yang dapat memberikan rasa kemanan kerja.
Para pengusaha memberikan
upah yang sama untuk pekerja lepas dan para pegawainya yang bekerja ditempat
kerja. Upah tersebut dapat diperpanjang untuk urusan lebih yang telah
ditentukan oleh perusahaan. Ini meliputi contoh, pekerja sampingna yang besar
yang terdapat pada seluruh perusahaan dan beberapa kontraktor lepas yang
menyelenggarakan jenis pekerjaan yan berbeda.
Selanjutnya, perusahaan
diminta untuk melaksanakan semampunya untuk
Memonitor kesehatan
pegawainya (seperti; pemeriksaan tingkahlaku, audiometri)
Simpan informasi dan
rekaman tiap pegawai untuk pemeriksaan kesehatan dan keselamatannya (sebagai
contoh; hasil test, catatan luka yang pernah diderita, kondisi sakit yang
pernah diderita dan kecelakaan yang pernah dialami).
Perusahaan atau pengguna
dapat menggantikan person dengan kualifikasi yang sesuai dengan saran yang
diberikan sehubungan dengan keselamatan dan kesehatan para pegawainya. (sebagai
contoh, pada pabrik yang besar ini berarti membutuhkan seorang perawat
kesehatan kerja, seorang petugas keselamatan atau kebersihan dengan waktu
penuh. Pada pabrik yang kecil dapat mencari seorang spesialis yang disarankan
pada saat yang diperlukan);
Personil yang telah
dipilih dengan tepat pada tingkat senioritas akan menjadi wakil anggota
diperusahaan saat muncul permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja
Atau saat anggota
keselamtan dan kesehatan kerja menyimpang dari undang-undang yang berlaku.
Memonitor keadaan disetiap
tempat kerja dibawah pengendalian dan pengaturan perusahaan (seperti; pemeriksaan
tingkaat suara, pemeriksaan tingkat pencahayaan hingga bahan kimia
berbahaya),dan
Menyediakan informasi
untuk para pegawainya, termasuk didalamnya pemakaian bahasa yang cocok, dengan
sikap menghargai pada keselamatan dan kesehatan
ditempat kerja, termasuk nama personil yang dibutuhkan pegawai untuk
membuat penyelidikan atau pengaduan yang berhubungan dengan keselamatan dan
kesehatan kerja.
Pegawai
Daftar pada halaman
berikut ini adalah contoh tanggungjawab umum seorang pegawai
Setiap wilayah membutuhkan
undang-undang yang telah diteliti terhadap berbagai variasi sikap kelalaian
yang mungkin terjadi antar wilayah.
Tanggungjawab Pegawai
Kewajiban para pegawai seperti dinyatakan
dibawah ini:
1. Saat
bekerja seorang pegawai harus;
a)
Memiliki sikap yang semestinya untuk peduli
pada dirinya atas keselamatan dan kesehatannya, dan untuk keselamatan dan
kesehatan senmua orang yang mungkin dapat terkenai dengan bertindak atau
mengikuti atauran ditempat kerja; dan
b)
Bekerjasama dengan perusahaannya dengan menghargai
tindakan yang diambil oleh perusahaan untuk diikuti dengan beberapa syarat yang
ditentukan dengan atau hukum yang berlaku
Sebagai tambahan, para
pegawai tidak boleh dengan sengaja atau sembarangan mencampuri atau
menyalahgunakan peralatan keselamatan yang telah disediakan,
Para pegawai tidak boleh
dengan sengaja pengambil resiko terhadap keselamtan dan kesehatan pegawai lain.
Rehabilitasi
Rehabilitasi ditujukan
saat pemulihan, sedekat mungkin dengan tempat yang mungkin terjadinya luka
terhadap kerja baik untuk secara psikis, psikologis, sosial, kejuruan, dan
kondisi ekonomi yang dialami sebelum luka maupun selama menderita.
Semua fasilitas
rehabilitasi dan assosisasi disediakan dana termasuk untuk tindakan
rehabilitasi seperti, konseling psikoterapi, bimbingan bidang jurusan,
pelatihan relaksasi, biro perjalanan, akomodasi, dan biaya kehadiran, pelatihan
rehabilitasi peningkatan kecakapan kerja atau pelatihan untuk sesuatau yang
lain seperti karir, tempat kerja, kendaraan dan modifikasi rumah, service
peralatan rumah tangga, petugas servis yang dipanggil.
Aturan kewenangan adalah
untuk memberi fasilitas yang semestinya sesuai dengan ketentuan yang ada dan
yang cepat untuk merehabilitasi pekerja yang terluka.
Kewajiban Perusahaan dan Pegawai
Perusahaan harus
mengusahakan segala upaya untuk menyediakan atau menempatkan pegawai dikantor
untuk menolong pekerja yang mendapat luka dan bekerja sama dalam latihan.
Pekerja yang luka harus
mendapatkan perlakuan yang semestinya, rehabilitasi dan pelatihan pekerjaan
yang sesuai keuntungan dapat ditinjau kembali jika upaya yang semestinya sudah
tidak dapat dilakukan.
Ringkasan
Dalam mempertahankan tuntutan untuk memberikan ganti rugi
akibat luka, perusahaan harus membuktikan pada pegawai, apakah dia telah
melakukan tindakan pencegahan terhadap luka tersebut dan semua perhatian dari
hal yang semestinya harus diambil- maka perusahaan telah memenuhi kewajiban
perawatannya.
Undang-Undang
Adalah hukum yang melalui
proses di parlemen dan merupakan syarat
yang sangat umum, undang-undang meliputi cakupan wilayah dari aktivitas
pemerintahan seperti dalam bidang keuangan, keamanan jalan raya, perlindungan
lingkungan dan keselamatan dan kesehatan kerja. Undang-undang dapt dicabut,
tetapi lebih sering dilakukan pengantian dengan undang-undang yang lebih akhir.
Peraturan
Adalah hukum yang dibuat
dibawah undang-undang yang berlaku untuk meyakinkan yang dimaksud dalam
undang-undang dapat diikuti, peraturan-peraturan merupakan standart minimum
yang harus dipenuhi dalam bidang perdagangan dan industri
Kode Praktis
Ini bukan undang-undang,
ini dikembangkan sehngga para pekerja dapat tunduk dengan memenuhi syarat
sesuai undang-undang dan peraturan dalampekerjaannya sehari-hari. Kode praktek
ini dapat digunakan dipengadilan pada beberapa wilayah sebagai barang bukti
bagaimana suatu organisasi memenuhi kewajiban resminya.
Standart Australia
Ini dikembangkan untuk
meyakinkan produk yang kami buat aman, baik berkualitas tinggi dan layanan
servis standart ini bukan hukum, tetapi seperti kode praktek, ini sering
disebut dipengadilan dan menjadi peraturan minimal standart yang dipersyaratkan
Kesimpulan
Undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja adalah satu
dari sekian banyak undang-undang yang
berlakuk di Australia, untuk mempengaruhi
para pekerja dan setiap perusahaan memiliki cara yang benar.
Penekanan pada prinsip
keselamatan dan kesehatan pada tempat kerja yang lebih besar, pantas untuk
digantikan dan direhabilitasi yang cepat untuk korban kecelakaan pemimpin perusahaan
harus lebih mengembangkan kesehatan, keselamatan dan produktivitas tenaga kerja
yang lebih baik lagi.
Kuncinya adalah kerja
sama, sehingga beban prestasi dan prinsip ini dapat dicapai dengan tepat pada
semua pihak yang menaruh perhatian perusahaan, pekerja, penyedia layanan
kesehatan dan pemerintah.
Undang-undang dirancang
sebagai elemen utama pada perekonomian dan perkembangan sosial diautralia pada
masa datang, dan akan berhasil dengan partisipasi aktif dan kerja sama dari
semua pihak yang menaruh perhatian.
Komite dan Anggota Komite
Keselamatan
Semua wilayah pemberlakukan undang-undang keselamatan dan
kesehatan kerja memiliki ketentuan untuk menjadi anggota dan komite
keselamatan.
Pemeriksaan terpisah
undang-undang setiap wilayah pada informasi yang sesuai. Dibawah ini adalah
contoh pekerjaan yang biasa dilakukan oleh anggota dan komite keselamatan
Wakil anggota komite
keselamatan ditempat kerja adalah orang yang dipilih oleh para pegawai unutk
bernegosiasi antara pegawai dan pengusaha untuk masalah keselamatan dan
kesehatan.
Pekerjaan Anggota Komite Keselamatan dan
Kesehatan
1.
Wakil anggota komite keselamtan dan
kesehatna dimaksudkan untuk membuat keselamatan dan kesehatan ditempat kerja
a)
Memeriksa seluruh atau semua bagian tempat
kerja paad setiap waktu setelah memberikan pemberitahuan sepantasnya pada
perusahaan dan bergerak cepat pada saat terjadi berbagai kecelakaan, situasi
bahaya, peristiwa yang membahayakan atau peristiwa yang langsung beresiko
terhadap keselamtan dna kesehatan semua orang
b)
Mendampingi para pemeriksa selama mengadakan
pemeriksaan tempat kerja.
c) Mewajibkan
unutk mengadakan komite keselamtan dan kesehatan; serta
d)
Dengan persetujuan pegawai, dapat setiap
saat mengadakan wawancara antara pegawai
e) Dengan
pemeriksa sehubungan dengan keselamatan dan kesehatannya.
Perusahaan diwajibkan
memberikan informasi kepada anggota komite keselamatan dan kesehatan kerja
sesuai hukum yang berlaku berhubungan dengan :
1. Kenyataan
dan potensi bahaya ditempat kerja
2. Keselamatan
dan kesehatan para pegawai
3. Konsultasi
dengan wakil anggota keselamtan saat mengubaj tempat kerja
4.
Mengijinkan wakil anggota komite keselamatan
melakukan persipan terhadap pekerjaan dan tugasnya.
Komite Keselamatan dan
Kesehatan
Untuk
waktu yang lama permasalahaan pegawai sebuhungan dengan keselamatan dan
kesehatan ditempat kerja akan mungkin diselesaikan dengan cara kerja sama
antara pengusaha dan pegawai serta komite keselamtan dan kesehatan
Anggota komite keselamatan
dan kesehatan diberikan kewenangan sesuai undang-undang yang berlaku untuk
mengharuskan pengusaha mendirikan komite keselamatan antara pengusaha dan
pegawai, dan susunannya selalu dikonsultasikan. Pekerjaan minimum komite ini
sebagai berikut:
Memberikan fasilitas kerja
sama antara pengusaha dan para pegawai diperusahan dalam menghadapi hasutan,
pengembangan dan menjalankan langkah yang direncanakan untuk meyakinkan
keselamtan dan kesehatan para pegawai saat bekerja; dan
Merumuskan, meninjau
kembali serta menyebarkan (termasuk pemakaian bahasa yang sesuai) pada para
pegawai tentang standarisasi, aturan dan prosedur yang berhubungan dengan
keselamtan dan kesehatan yang dapat dilakukan atau diadukan ditempat kerja.
Pada pokoknya, aturan pada
komite adalah melihat pada daftar kebijakan perkara sehubungan dengan
keselamtan dan kesehatan ditempat kerja dan melakukan peninjauan kembali
pelaksanaan kebijakan dan prosedurnya.
Pekerjaan khusus komite termasuk juga;
Mempelajari kecelakaan dan
memberitahkan statistik penyebaran penyakit. Sehingga laporan tersebut dapat
dijadikan untuk mengatur serta bersama-sama
melakukan tindakan yang disaranakan pada keadaan dan praktek yang tidak
aman dan tidak sehat.
Melakukan pemeriksaan
laporan keselamtan dan kesehatan pada bagian utama
Memperhatikan informasi
laporan dan fakta yang diberikan oleh petugas pemeriksa; dan
Memperhatikan laporan
permohonan yang diajukan oleh anggota komite keselamatan dan kesehatan.
Sebagai contoh, komite
mengembangkan rancangan aturan langkah-langkah keamanan untuk melindungi
pegawai saat menangani bahan kimia beracun. Kemudian diamati saat operasi pada
tiap langkah dan ditinjau kembali kemungkinan adanya kecelakaan atau menetapkan
sebagai cara kerja baru kepada para pegawai
Bagian -2
Prosedur Pencegahan dan Pengendalian Bahaya di Tempat Kerja
Pencegahan dan Pengendalian Bahaya di
Tempat Kerja
Kecelakaan tidak mungkin terjadi tanpa adanya penyebab
Seorang profesionalis asuransi, frank bird, membagi tipe
kecelakan yang berbeda saat kerja ia menggambarkan sebuagh piramid untuk
menujukkan setiap kecelakaan yang serius, pada 600 kelalaian, 30 perlengkapan
berbahaya, dan 10 mengalami luka ringan
Gambar 1. Piramid kecelakaan Frank Bird
Perlu diperhatikan bahwa diaustralia 2 orang meninggal
saat bekerja pada hari kerja dalam setahun ini berarti ada 1200 potensi
kecelakaan pada setiap hari kerja.
Prinsip Pencegahan dan
Pengendalian
Prinsip-prinsip pencegahan dan pengendaliam dapat
diperinci dalam 4 seksi
·
Antisipasi
·
Identifikasi
·
Penilaian Dan Evaluasi; dan
·
Pengendalian
Bagaimana itu dapat Terjadi - Luka dan
Sakit ditempat Kerja
Sakit dan luka dapat dicegah dengan
menjalankan praktek manajemen yang baik
Dengan setiap orang yang
bertangguangjawab dan tetap pada komitmennya,
Bilamana organisasi gagal untuk mengendalikan
angka jumlah luka dan penyakit
Sisi-sisi yang sering muncul adalah;
·
Kurangnya komitmen untuk mengatur keselamatan dan
kesehatan kerja dan kurangnya pengertian tentang besarnya manfaat keselamatan
dan kesehatan kerja.
·
Tempat kerja, lokasi pabrik dan peralatan yang tidak
aman
·
Pegawai yang jarang dan tidak terlatih
·
Rendahnya komunikasi, supervisi dan instruksi
Bahaya dilingkungan Permesinan Pabrik
Definisi
bahaya:
Segala zat kimi yang menyebabkan luka,
Keadaan bahaya yang dapat mempengaruhi
pekerja dan pekerjaannya,
Proses kerja yang dapat menyebabkan
luka
Gambar 2
Tanda-tanda Bahaya Tempat Kerja
Definisi
Kecelakaan;
Suatu peristiwa, yang tidak
direncanakan, atau yang tidak diharapkan, yang menyebabkan luka dan kematian
Gambar
3. bahaya tempat kerja
Jenis Bahaya Pada Tempat Kerja
Jenis bahaya apakah yang mungkin
anda terima untuk anda hadapi ditempatkerja?
Buatlah tanda untuk mengelompokkan tipe bahaya tersebut
sehingga para pegawai dengan mudah mengerti dan mengingat saat melihat tanda
tersebut.
6 (enam) tipe bahaya tersebut adalah:
Fisik
Suara, getaran, penerangan, listrik,
panas dan dingin, debu yang mengganggu, api/ledakan mesin gerenda, ruang kerja
Gambar. 4 Contoh Bahaya
Fisik
Kimia
Gas, debu, asap, uap dan cairan
Gambar 5 Contoh
Bahaya Kimia
Ergonomik
Rancangan perkakas, peralatan, rencana
tugas/pekerjaan.rancangan stasiun kerja, penanggan secara manual
Gambar 6 Contoh
Potensi Bahaya Ergonomik
Radiasi
Mikrowave, infra merah, ultra violet, laser (nono
ionisasi) dan sinar x, sinar gamma (ionisasi)
Gambar 7 Contoh
Bahaya Radiasi
Psikologi
Pergantian kerja, beban pekerjaan,
kesepakatan dengan masyarakat, godaan, perbedaan, perlakukan yang berbahayam,
suara frekuensi rendah yang konstan
Gambar 8 Contoh
Bahaya Psikologis
Biologis
Infeksi, bakteri dan virus seperti
hepatitis
Gambar 9 Contoh
Lingkungan Dimana Bahaya Biologis Mungkin Terjadi.
Pencegahan dan
Pengendalian Bahaya
Keselamatan dan kesehatan kerja melindungi para pegawai
dari bahaya tempat kerja. Sebagian besar kecelakaan ditempat kerja dan luka,
sebenarnya dapat dicegah dengan menggunakan beberapa prinsip berikut ini:
Mengurangi Penyebab Bahaya
Ini adalah gagasan penyelesaian yang
dapat ditempuh, dengan contoh;
Menghilangkan
bahan kimia berbahaya dari proses
Menghilangkan
suara mesin dari tempat dimana orang bekerja dengan tenang
Menganti Bahan Berbahaya
Berikan gagasan untuk tidak menggunakan bahan kimia atau
semua yang membahayakan,tetapi itu tidak mungkin, lalu pakailah bahan kimia
atau tindakan/ perlakuan dengan tingkat bahaya yang lebih kecil.
·
Gantilah kanker akibat benzena dengan bahan pelarut yang
lain dengan tingkat bahaya yang rendah.
·
Gunakan pembersih yang tidak mudah terbakar untuk
mengantikan bahan yang mudah terbakar.
·
Gunakan peralatan hidrolik dan pneumatik sebagai
penganti alat listrik
·
Alat vakum pembersih sebagai penganti sikat penghilang
karat
·
Gunakan alat
pengangkat sebagai penganti cara manual
·
Gambar 10
Menggunakan Peralatan Ergonomik
Mengendalikan Bahaya
Jika bahaya tidak dapat dikurangi atau
digantikan, cara terbaik berikutnya adalah dengan mengendalikan sumber bahaya
tersebut.
Bidang permesinan dapat dijadikan
contoh sebagai pengamanan
Saluran lokal ventilasi gas buang,
Otomatisasi
Gambar 11 Pengendalian Asap Emisi Gas Buang
Melakukan
Kerja yang Aman.
Banyak variasi untuk memperkenalkan
prosedur yang aman untuk meyakinkan
Para pekerja sehat dan aman termasuk :
·
Membeli polis asuransi untuk keamanan
·
Melatih para pegawai
·
Mengadakan pemutaran jadwal kerja
·
Langkah khusus pencegahan pada bahan kimia dan prose
kerja yang berbahaya
·
Sistem kerja untuk meyakinkan keamanan para pekerja,
sebagai contoh, sistem untuk ijin kerja, prosedur penguncian dan sebagainya.
Gambar 12
Disarankan menjaga kebersihan dilingkungan kerja sebagai langkah
Peralatan Perlindungan Diri (PPD)
PPD mungkin dipandang sebagi usaha
terakhir dan hanya dipertimbangkan saat pemeriksaan sebagai langkah
pengendalian yang sesuai. PPD meletakkan tanggungjawab kembali pada setiap
pegawai.
Penggunaan PPD sering kali dilihat
sebagai barang yang murah untuk melindungi para pekerja, Meskipun demikian
langkah pengendalian ini memiliki beberapa masalah biasanya Akibat perlindungan
pekerja yang tidak memadai Ada beberapa alasan untuk hal itu:
·
PPD mungkin tidak nyaman untuk dipakai, karena itu
sering kali kesulitan mendapatkan pekerja yang memakainya.
·
PPD harus cocok dengan keadaan pribadi pekerja, bila
terjadi sebaliknya itu akan menjadi tidak tepat dikenakan dan gagal melindungi
pemakainya.
·
orang yang bertanggungjawab untuk memeilih ppd hanya
memiliki sedikit atau tidak memiliki pengetahuan pentingnya batas-batas
pengunaan alat tersebut.
·
pemeliharaan standart sering itdak baik, menjadikan ppd
tidak dapat dipakai.
Gambar. 13
Pemakaian Masker Pengaman
Antisipasi
Bila organisasi melakuka persiapan menghadapai peristiwa
yang tidak diharapkan, seperti kecelakaan ditempat kerja, kebakaran, kebocoran
zat kimia atau ancaman bom, dampak dari peistiwa tersebut dapat diperkecil.
Peristiwa itu tidak murni karena kecelakaan yang tidak terduga, hanyaorang yang
enggan atau tidak mau mengantisipasi atau mempersiapkan diri.
Gambar. 14 Poster
untuk menyadarkan tentang potensi bahaya dan bagaimana menghindarinya.
Obat Bius dan Alkohol
Pemakaian obat bius atau alkohol pada tempat kerja akan
mempengaruhi para pekerja pada kemanpuan melakukan keamanan dan keberhasilan
pekerjaannya tidak hanya berbahaya pada pribadinya tetapi juga pekerja lain dan
masyarakat.pilot dan pengemudi profesional dilarang mengkonsumsi obat bius atau
alkohol saat mengoperasikan peralatan.
Patutkah semua tempat kerja bebas dari
obat bius dan alkohol?
Akibat akhir efek dari obat bius dan
alkohol (rasa sakit) yang sangat berbahaya
Karena konsentrasi dan kemampuan anda
untuk mengoperasikan mesin sedang terganggu.
Obat bius ilegal, alkohol dan
pemberian resep obat bius memiliki potensi untuk mengurangi kemampuan kerja
seseorang karena itu jangan mengambil resiko keamanan pribadi atau pasangan
kerja anda dan jauhkanlah obat bius dan alkohol dari tempat kerja.
Gambar 15 Akibat
penyalahgunaan alkohol dan obat bius ditemapt kerja
Lembar Pemeriksaan Bahaya
Kesadaran akan 6 jenis bahaya besar ditempat kerja, Akan
memungkinkan para pegawai untuk membuat peberitahuan mengenai keputusan tentang
keselamatan dan kesehatan tahap berikutnya adalah melengkapi daftar pemeriksaan
bahaya yang diidentifikasikan pada bahaya tampat kerja
Lembar berikut adalah daftar
pemeriksaan bahaya umum mengenai penyesuaian dengan perwilayahan organisasi
keselamatan dan kesehatan kerja dapat dikembangkan daftar ini untuk
menggabungkan syarat yang diijinkan.
Pada penyelesaian daftar pemeriksaan
bahaya, prinsip pencegahan dan pengendalian dapat dimanfaatkan untuk mengurangi
kecelakaan ditempat kerja baik luka maupun sakit.
Pada buku kerja tiap peserta latihan
akan diminta unutk memeriksa tempat kerja menggunakan daftar pemeriksaan
bahaya.
Contoh Umum Daftar
Pemeriksaan Bahaya
Mohon diingat ini hanya sebagai panduan, setiap tempat
kerja harus dibuat daftar pemeriksaan yang dirancang khusus sesuai dengan
proses dan keadaannya.
Selalu melakukan pemeriksaan bahaya
dengan teratur sebagai sarana ppenting dalam pencegahan kecelakaan. Daftar ini
sebelumnya telah dikembangkan untuk menghemat waktu dan meyakinkan ketelitian
pekerjaan yang telah dilakukan. Berbagai pendapat dan saran akan
ditindak-lanjuti.
Koordinator Keselamatan dan kesehatan kerja............................................................
Tanggal pemeriksaan....................................................................................................
Daerah pemeriksaan.....................................................................................................
Orang yang bertanggung
jawab pada pemeriksaan........................................................
Manajer pemeriksaan ulang
oleh ...................................................................................
Berikan catatan/komentar pada
setiap item....................................................................
Lantai
Kedataran permukaan...................................................................................................
Bebas dari papan yang
dipaku......................................................................................
Benda yang terjatuh
diambil..........................................................................................
Oli dan noda gemuk diseka..........................................................................................
Debu gergaji, gram disapu ...........................................................................................
Bahan/material persedidaan
keluar................................................................................
Perhatian khusus pada
daerah disekeliling mesin...........................................................
Lantai bersih saat tidak
digunakan.................................................................................
Lorong
Lebar yang cukup untuk
lalulintas perjalanan..................................................................
Lampu yang memadai..................................................................................................
Permukaan yang bebas dari
kerusakan..........................................................................
Diberi tanda batas dengan
garis putih/marka jika mungkin..............................................
Bersih dari kotak,
bahan/material, sampah.....................................................................
Bersih dari troli, truk
tangan, dll.....................................................................................
Bersih dari kabel listrik..................................................................................................
Pandanngan yang tidak
terhalang saat berpapasan........................................................
Mesin
Sesuai dengang ukuran
ruang kerja...............................................................................
Keamanan yang memadai.............................................................................................
Alat menghidupkan dan
mematikan mudah dijangkau oleh operator................................
Kebersihan...................................................................................................................
Tingkat suara yang lebih
baik........................................................................................
Menyeka lantai untuk
mencegah tetesan oli dilantai........................................................
Penerangan yang baik..................................................................................................
Tidak ada lekukan atau
lipatan......................................................................................
Bangku kerja
Bersih dari sampah.......................................................................................................
Perkakas yang tidak
digunakan disimpan pada tempatnya.............................................
Tidak ada perkakas yang
berbahaya.............................................................................
Bangku untuk pekerjaan
ditempat tinggi........................................................................
Api
Tempat pemadam kebakaran,
kecepatan layanan dan tanda yang jelas untuk setiap kebakaran.
Sarana yang memadai untuk
keluar saat terjadi kebakaran..............................................
Pintu keluar yang mudah
untuk dibuka dari dalam..........................................................
Pintu keluar yang tidak
terhalang...................................................................................
Sistem peringatan bahaya
berfungsi dengan baik..........................................................
Tuntunan yang berguna dan
mudah dilihat saat kebakaran..............................................
Karyawab yang akan keluar
tidak terhalang....................................................................
Jalan dan tangga bebas
hambatan................................................................................
Penerangan umum
Kuat pencahayaan yang
sesuai.....................................................................................
Pencahayaan alam yang baik........................................................................................
Pantulan yang baik dari
dinding dan atap......................................................................
Tidak ada cahaya langsung
yang menyilaukan...............................................................
Lampu yang sesuai dan
keadaan baik...........................................................................
Tidak hanya menggunakan
satu lampu..........................................................................
Lampu darurat yang siap
dipergunakan.........................................................................
Jendela
Keamanan atau pemasangan
tebal kaca yang sesuai.....................................................
Bersih, mendapat
penyinaran yang berlebih saat siang hari.............................................
Tidak ada jendela yang
pecah.......................................................................................
Bingkai bebas dari debu,
timah atau sampah.................................................................
Lantai tangga dan landasan
Tidak licin atau tidak ada
anak tangga yang patah..........................................................
Gagang/pengangan tangga
dalam keadaan baik............................................................
Landasan yang bebas dari
peti dan penghalang lainnya.................................................
Jeruji anti selip dalam
keadaan baik..............................................................................
Landasan kaki ada pada
seluruh bagian tangga.............................................................
Kolom pendukung dalam
keadaan baik.........................................................................
Tangga panjat dan trap
Disimpan pada tempatnya............................................................................................
Tidak ada pijakan yang
patah atau hilang atau rusak......................................................
Sesuai dengan standart
Australia..................................................................................
Penyimpaan
Tempat penyimpanan
dirancang pada masalah minimum pengangkatan benda................
Material disimpan pada rak
dan sedapat mungkin ditempatkan dilaci .............................
Rak susun bebas dari debu
dan sampah.......................................................................
Tumpukan yang seimbang
dengan fondasi yang baik....................................................
Tumpukan yang berlapis
sedapat mungkin diikat...........................................................
Lantai disekitar rak dan
tumpukan bersih dari sampah....................................................
Diminta material diambil
dari atas tumpukan bukan ditarik dari bawah.............................
Kerudung dan pembungkus
diperbaiki...........................................................................
Kelistrikan
Perlengkapan yang tidak
digunakan sebaiknya disimpan................................................
Tidak ada jek, soket,
saklar yang rusak.........................................................................
Tidak ada kabel yang
terjulai atau lecet..........................................................................
Peralatan catu daya pada
keadaan yang baik................................................................
Tidak ada kabel yang
melintas dilantai...........................................................................
Transformator yang
dipisahkan ....................................................................................
Tidak ada kabel yang
terkilir .........................................................................................
Fasilitas staf
Kamar kecil yang bersih................................................................................................
Toilet yang bersih,
loker/lemari pakaian yang bersih.......................................................
Koran, kertas makan dll,
tempat sampah.......................................................................
Ruang makan yang bersih
dan rapi................................................................................
Peralatan bantu
Rak dan almari bersih dan
sesuai urutan........................................................................
Tidak ada material yang
perlu dipindahkan.....................................................................
Tandu/sorongan pada
posisinya...................................................................................
Nomor darurat telah
dipasang ......................................................................................
Sampah
Tempat sampah terpasang
pada sekeliling pabrik..........................................................
Tempat sampah dikosongkan
secara teratur..................................................................
Oli, serbuk besi, dan
bahan mudah terbakar dimasukkan pada kaleng/tangki..................
Lembar Data Keamanan Material (LDKM)
Sebagian besar undang-undag keselamatan dan kesehatan
kerja menghendaki pabrik atau supliyer bahan zat kimia bahan ditempat kerja
untuk menyediakan ldkm
Ldkm disediakan sebagai permintaan
dari pabrik dan supliyer dan menyediakan informasi yang berhubungan pada baha
kimia dan zat kimia. Semua ldkm dibuat dengan bentuk standart dan terdiri dari
6 bagian utama;
1. Pengantar - nama perusahaan, alamat, nomor
telpon
2. Identifikasi - nama barang, no assosiasi dan kide,
penjelasan fisik dan kimiawi.
3. Informasi bahaya kesehatan - efek pada
kesehatan, saran untuk pertolongan pertama, untuk variasi perngiriman, nasehat
untuk dokter.
4. Tindakan pencegahan selama pemakaian - batas
pencahayaan, pengendalian mesin, perlindungan pribadi (termasuk ppd yang
disaranakan), tingkat daya bakar.
5. Informasi penangan yang aman - pengendalian
agar tidak terjungkir, pembuangan yang aman, informasi bahaya ledakan dan
kebakaran, dan informasi lainnya.
6. Data toxicologi - informasi toxicity
Ldkm dirancang untuk menyediakan informasi bagi dokter,
insinyur/teknisi, anggota komite keselamatan dan kesehatan kerja, manajer,
petugas layanan darurat pegawai dan perusahan. Karena itu beberapa informasi
tidak ada hubungan dengan kepegawaian/tenaga kerja. Namun demikian beberapa
bagian penting harus diketahui dengan baik oleh para pegawai seperti:
a) Identifikasi
b) Informasi bahaya
kesehatan
c) Tindakan
pencegahan selama pemakaian
d) Informasi
penangan yang aman
Berikut ini adalah salinan dari ldkm
yang dikirimkan oleh PT. Mobil Oil Australia.
Data keamanan lengkap untuk mengirim
bahan bakar (petrolium). Pertanyaan tentang ldkm pada buku kerja dapat dijawab
dengan contoh atau sesuatu yang sesuai ditempat kerja.
LEMBAR DATA KEAMANAN MATERIAL
IDENTIFICATION page
1of 5
Product Number U.N
nomor 1203
UNLEADED GASOLINE 91 RON Hazchem Code 3(Y)E
HYDROCARBON D.G.
Class/Su Risl: 3.1
Manufacture Code Poisons
Schedule: S5
2204(39016-01) AS 1940(Class: 3.1
use : Motor fuel
Physical Description/Properties
Appearance Purple
liquid Odour: Hydrocarbon
Bolling Point >25C pH: Not Applicable
Melting Point Not
Applicable
Pour Point Not
Applicable
Viskosits pd
40c,cSt" <1,0
Viskosits pd
100c,cSt" Not Applicable
Vapour Pressure(mm of Hg
at 25C): 400.0
Specify Gravity 0.72
Flash Point -40C
(ASTM D-56)
Flammability limits LEL
1.1%, UEL 7.6%
Solubility in
Water(g/L) Neglible
ingrredients
Chemical Entity(CAS No.) proportion
UNLEADEDGASOLINE 100
BENZENA(71-32-2) 5
All components are
registered in accordance with the Australian Inventory of Chemical Substance
The following product ingredients are cited
on the lists below
Chemical name CAs Number list Citations
BENZENE (Component analysis) 71-43-2 1,2,3,4
--- Key to list Citations ---
1=ACGIH, 2=IARC, 3=NTP, 4=NCI
Uleaded
Gasoline 91RON page
2 of 5
Health
Hazard Information
Prolonged exposure to high
concentration of gasoline vapours has caused kidney damage
and kidney cancer in
laboratory studies (see section TOXICOLOGICAL DATA).
Slight eye irritation.
Moderate skin irritation, Respiratory irritation, Dizziness
nausea, loss of
consciousness. Prolonged, repeated skin contact with low viscosity materials
may defat the skin resulting in possible irritaion and dermatitis.
Acute:
Swallowed Sligt
Toxic.
Eye Slight
Irritant
skin Slightt
toxic, Moderate irritation
Inhaled
Moderately Toxic
chronic: (refer to health effects above).
Toxicity Irritation
Oral Dermal
inhal. Eye Skin
Material Hazard Code (MHC) 1
1 2 1 2
Assigned codes 0-4 with 0
indicating lowest MHC
classification.(NA = not
Applicable, NE = Not Established, C = Corrosive)
(* indicates estimated
code based on testing of similar product and/or the components).
First Aid
Swallowed:
Do NOT induce vomiting. Give 1 to 2 glasses of water. Obtain medical
attention or call an
ambulance. ( noteto phisicain: Material if aspirated into the lungs
may cause chemical
pneumonitis. Gastric lavage should only be given after
endottrachenal intubation.
treat appropriately).
Eye: Flush thoroughly with
water. If irritation persists, call a doctor.
Skin: wash contact areas
with water. Launder contaminated clothing before re-use.
Inhaled: Remove from
further exposure. If respiratory irritation, dizziness, nausea, or
unconsciousness occurs,
seek immediate medical assistance and call an ambulance. If breathing has
stopped, use mouth to mouth resuscitation.
Advise to Doctor: Treat
symptoms with reference to spacific health effects identified above.
Uleaded Gasoline 91RON page
3 of 5
Precautions
for use
Exposure Standards: 3.00 ppm
Wt.% Exposure Limits Source
Hazardous Ingredients
(Approx) mg/M3 pmm (Notes)
UNLEADED GASOLINE 100 900 300 A
900 300 M
BENZENE(71-43-2) 5 30 10 A
30 10 M
Source:
A=ACGIH-TLV, A*=Suggested-TLV, M=Mobil,
S=Supplier, NE=Not Established
Note:
Limits shown for guidance only. Follow
applicable regulatios.
(Refer WORKSAFE Australi Exposure Standards)
Engineering Controls:
Use in well ventilated
areas. Local exhaust ventilation may be necessary to mimimise excessive
vapouror mist release into Working environment. Ventilation required and
equipment MUST be explosion proof.Use away from all ignition sources.
Personal Protection:
General eye contact is
unlikely with this type material. if eye contact is likely,
safety glasses with side
shields or chemical goggles must be worn.
Skin Protection:
if prolonged and repeated
skin contact is likely, oil impervious gloves MUST be worn.
Good personal hygiene
practices should always be followed.
Inhalation:
Approved respiratory
protective equipment MUST be used when vapour or mist concentrations exceed
applicable standards.
Flammability:
Highly Flammable.
Lower explosive limit:
1.1%, upper explosive limit: 7.6%
Uleaded
Gasoline 91RON page
4 of 5
Safe
handling information
Storage and transport:
U.N. Number: 1203, Shipping Name: PETROL,
Hazchem code: 3(Y)E, Dangerous
Good Class/Subsidiary Risk:3.1, AS 1940
Classe: 3.1
Spills and Disposal:
Contain and absorb on fire
retardent treated sawdust, diatomaceous earth, etc.
shove up and dispose of at
an appropriate licensed waste disposal site in ccordance with current
applicable laws and regulations and product characteristics at time of
disposal.Runoff may create fire or explosion hazard in drain system. Product is
suitable for burning in an enclosed, controlled burner for fuel valve or
disposal by supervised incineration. Such burning may be limited by the local
authority. Product can be disposed of at an appropriate licensed waste disposal
site.Use of these methode is subject to user compliance with applicable laws
and regulations and consideration of product characteristics at time of
disposal.
Fire/Explosion Hazard:
Highly Flammable.
Flash Point : -40C (ASTM D-56).
Flammability limits: LEL 1.1% UEL 7.6%
Extinguishing Media:
Foam,dry chemical, CO2 and water fog.
Special Fire Fighting
Procedures:
Use water to cool
fire-exposed containers. If a leak or spill has not ignited, use water spray to
disperse the wapours and to protect personnel attempting to stop leak.
water spray may be used to
flush spill away from exposures. For fires in enclosed areas. firefighters MUST
use self-contained breathing apparatus. Prevent runoff from fire control or
dilution from entering waterways, sewers or drinking water supply.
Unusual Fire and Explosion
Hazards:
EXTREMELY FLAMMABLE.
Vapour accumulation could flash and/or explode if in contact with open flame.
Other information:
Reactivity Data:
stability(thermal, light
etc): Stable
Condition to Avoid: Heat,
sparks, Flame and build up of statis electricity.
Incompatibility(material
to avoid): Halogend, strong acids, alkalies and oxidisers.
Hazardous Decomposition
Product: Carbon monoxide.
Hazardous Polymerization :
Will not occur.
Uleaded
Gasoline 91RON page
5 of 5
Precaution
for use
Oral Toxicity (Rats):
LD50: >5g/Kg.
Considered to be no more than slightly toxic based on single dose level testing
at 5 g/Kg
Dermal Toxicity (Rabbits):
LD50: >2g/Kg. Considered to be no more
than slightly toxic based on single dose level testing at 2 g/Kg
Inhalation Toxicity (Rats):
Moderately toxic -- based on of similar
products and/or the components
Eye Irritation (Rabbits): Cause slight
irritation.
Skin Irritation (Rabbits): Moderately
Irritating.
Chronic Toxicology
(Summary):
Laboratory studies have
shown that gasoline vapours administered in high concentrations over a
prolonged period of time caused kidney damage and kidney cancer in rat and
liver cancer in mice. Generally human exposures to gasoline vapours are
considerably less than those used in laboratory studies. as far as scientist
know, low level or infrequent exposure to gasoline vapours is unlikely to
be associated with cancer
or other serious diseases in humans.
Other Toxicology Data:
Gasoline consist of
complex blend of petroleum/processing derived paraffinic, olefinic, naphthenic
and aromatic hydrocarbons which may contain up to 5 percent benzene and dosages
of multifunctional additives. Repeate exposure to low levels of benzene (<
100 ppm) has been reported to result in blood abnormalities in both
animals and humans
including anaemia and, in rate cases, leukaemia. These effects ware not
observed in repeated exposure to vapours from unleaded gasolie containing 2%
benzene - see above.
contact point : Industrial
Hygiene: J.D. Jones.
Technical Service: Senior Technical Advisor
Medical: P.S. Smith
Telephone: Revision Date:
Disclaimer
It is believed that the
information given in this bulletin is accurate at the issue date.
It is offered in good
faith, but without guarantee nd without responsibility for its accuracy.
This company pursues a policy of ongoing
research and development aimed at production improvement and, therefore, may
change the formulation specification and characteristics of its product without
notice.It is the user's responsibility to verify the current formulation,
spscification or characteristics of a product, and to ascertain that it is
suitable for an intended use or application.
Bagian - 2
Prosedur Penataan
Tempat Kerja
Penataan Tempat Kerja
Gambar 1. Penyimpanan barang
secara benar dan rapi adalah hal yang penting
Seperti rumah anda sendiri, yang harus dijaga kebersihan
dan kerapiannya agar aman dan nyaman untuk hidup di dalamnya, maka daerah
tempat kerja anda juga harus dijaga kebersihan dan kerapiannya sehingga menjadi
linkungan yang aman dan nyaman. Seperti pepatah lama “Satu tempat untuk
semuanya, semuanya pada tempatnya”. Hal ini sebagai dasar kebijakan penataan
tempat kerja yang baik.
Adalah suatu hal yang penting dalam menata tempat kerja yang
baik. Hal ini dapat mencegah kecelakaan kerja dan timbulnya penyakit.
Penataan tempat kerja berarti :
Semua area kerja dan area penyimpanan
bersih, rapi dan teratur.
Menyingkirkan barang-barang dan
peralatan yang tidak penting/tidak terpakai.
Ciri-ciri penataan tempat kerja yang
buruk :
Pencahayaan minim,
kotor dan tidak rapi
Bahan-bahan,
peralatan dan sisa bahan terletak di lantai dan bangku kerja.
Antar mesin tidak
terdapat tempat yang cukup untuk berjalan.
Kita bisa disiapkan untuk menerima berbagai standar
kondisi pada saat mengerjakan mobil kita, akan tetapi menurut anda apakah :
Seorang mekanik yang mengerjakan
mobil balap dapat atau akan menerima kondisi yang sama.
Gambar 2. Mobil Balap
Apakah anda percaya,
atasan akan menerima seorang insinyur bekerja pada sebuah pesawat terbang
komersial dengan keadaan tubuh kotor dan sepertinya pakaian kerjanya tidak
dicuci berminggu-minggu?
Ketidakbersihan
dan ketidakrapian mungkin dapat diterima secara normal dalam tempat kerja, akan
tetapi yang dibutuhkan bukan hal seperti itu. Setiap individu pada tempat kerja
harus berperan serta dalam mengembangkan dan menjaga penataan tempat kerja yang
sistematis.
Gambar 3. Sebuah bangku kerja yang tidak rapi
Penataan yang bagus memungkinkan bagi setiap pekerja
dapat mencurahkan perhatiannya pada job yang diberikan secara penuh.
Peralatan dan bahan material tersiap sedia dan selalu pada
tempat yang sama, terdapat ruang kerja yang sesuai dan pekerja tidak terganggu
oleh barang-barang yang tidak relevan dengan pekerjaan saat itu.
Gambar 4. Sebuah bangku
kerja yang rapi dan teratur
Bandingkan dengan bangku kerja
yang terdapat pada halaman sebelumnya.
Seperti
yang manakah bangku kerja anda?
Penumpukan dari segala macam debu harus dibersihkan
secara teratur dari atas pipa-pipa, balok-balok dan mesin-mesin, khususnya dari
bantalan dan permukaan-permukaan panas yang lain. Bahaya ledakan debu timbul
pada saat yang akan terbakar dalam bentuk bubuk.
Penataan tempat kerja terhadap bahan-bahan kimia harus
dilihat bahayanya dengan empat hal :
Inhalasi/pernapasan (terhirup)
Absorbsi(mengenai kulit)
Ingesti/tenggorokan(tertelan)
Injeksi/tertusuk(oleh jarum atau benda tajam yang lain)
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penataan Tempat Kerja
Terdapat tiga persyaratan utama untuk penataan tempat
kerja yang baik.
Lay out yang
sesuai dan penataan peralatan dan fasilitas yang baik.
Penanganan dan
penyimpanan material yang benar.
Kebersihan dan
kerapian.
Untuk menentukan area kerja harus diperiksa :
Apa yang harus dikerjakan untuk menyediakan
ruang kerja yang cukup luas dan sesuai dengan kebutuhan, dan tempat yang cukup
untuk penyimpanan seluruh peralatan dan bahan/material, dan menyediakan
fasilitas yang tepat untuk pemindahan material.
Seluruh mesin-mesin, bangku-bangku kerja, dan
perlengkapan lain harus diatur untuk memberikan ruang pergerakan yang cukup
bagi pekerja dan peralatan-peralatan portabenya.
Seluruh
barang yang tidak berguna harus disingkirkan.
Material dan peralatan portabel harus hanya
disimpan di ruang penyimpanan.
Penataan Tempat Kerja Yang Buruk
Penataan tempat kerja yang buruk
ditampakkan dari :
Tidak terpenuhinya standar lay out
tempat kerja dan standar peralatan
Penataan ulang
yang tidak sah
Peralatan tidak terletak pada tempat yang telah ditentukan
pada Perencanaan yang sudah disetujui/di acc.
Peralatan yang rusak atau
usang
Mesin dan peralatan yang tidak aman untuk
digunakan, rusak, cat yang terkelupas atau berubah rupa.
Peralatan portabel yang
berceceran
Alat-alat listrik dan
perlengkapan lain yang ditempatkan atau digunakan malahan menghambat operasi
suatu sisitem.
Kebocoran
Bahaya kebocoran angin, gas, air dan oli atau
zat pendingin ; kebocoran dari pipa-pipa penghantar, tangki-tangki dan
penampung lainya.
Gambar
5. Contoh penataan tempat kerja yang buruk
Tonjolan keluar
Bahaya
dari tonjolan-tonjolan benda dari rak, bangku, fililng cabinet atau meja.
Tumpukan barang yang tidak stabil
Tumpukan
barang yang tinggi dan berat yang tidak stabil sehingga mudah roboh.
Jalan kerja yang kacau
Kotak, keranjang sampah, rak penyimpanan dan
potongan atau tumpukan material, ember dan palet terletak di jalan kerja
sehingga membahayakan dan menghambat dalam operasi.
Peralatan yang
terbebani secara berlebihan
Struktur, rangka-rangka, rak, ember dan palet
dibebani secara tidak tepat atau dibebani melebihi kapasitasnya.
Peralatan
pengganti/darurat
Pemakaian yang tidak tepat pada peralatan
standar ; menggunakan peralatan pengganti sedangkan peralatan yang standar
tersedia.
Resiko kesehatan
Dari kontak langsung
dengan zat kimia
Kebersihan
dan kerapian yang tidak memuaskan
Lantai dan dinding
yang kotor
Penumpukan debu dan oli dijalan kerja dan
area kerja ; dibawah bangku, mesin, rak, dan meja serta di pojok-pojok.
Pencahayaan yang kurang
Hubungannya
dengan lampu-lampu yang hilang, peralatan yang kotor atau warna tembok yang
gelap.
Peralatan kotor yang
tidak perlu
Bangku kerja, rak kerja, mesin-mesin,
keranjang dan sejenisnya yang kotor. Debu, potongan-potongan sisi kerja dan
sampah dibiarkan bertumpuk.
Kamar kecil yang
kotor
Kamar kecil dan wastafel (fasilitas cuci)
yang berdekatan dengan area kerja dalam keadaan kotor. Kekurangan/kehabisan
sabun, tisu pembersih dan lain-lain.
Perlengkapan pribadi
Baju, kotak makan siang, tergantung atau
terletak di atas bangku kerja, di atas mesin. Barang-barang tersebut tidak
terletak pada tempatnya yang benar.
Sampah dan sisa-sisa
potongan bahan
Puntung rokok, kertas-kertas, botol, atau
jenis sampah lain berceceran di atas lantai atau di halaman.
Bahaya benda-benda
yang menonjol keluar
Paku-paku, sudut-sudut yang kasar dan
bergerigi, kaca pecah, kabel-kabel yang menggantung, dan lantai atau paving
yang pecah dan sebagainya.
Metode
Pembersihan
Gambar
6. Menjaga kebersihan lingkungan kerja
Banyak orang menggunakan angin dari
kompressor untuk menghilangkan debu dari pakaian, bangku kerja, struktur,
almari dan fiting lampu. Halini beresiko tinggi dan berbahaya karena dapat
menimbulkan ledakan debu. Debu dan partikel kotor lainnya dapat terhirup atau
mengenai mata yang tidak terlindungi.
Bahaya dari terhirupnya asbestos fibres (debu
rem) dapat menyebabkan kangker paru-paru, hal ini tidak secara luas disadari
bahwa hampir semua short fiber terhirup paru-paru dapat mengakibatkan kerusakan
yang sama. Peralatan vacum cleaner yang tepat dengan alat untuk menjangkau
sudut-sudut yang sempit, filter debu yang terpelihara dengan baik adalah
sesuatu hal yang harus dilakukan pada pekerjaan yang menimbulkan debu.
Sapu, sikat untuk membersihkan lantai,
alat-alat pembersih dan sabun detergen atau larutan pembersih harus tersedia
untuk digunakan oleh para pekerja.
Pada saat membersihkan ruangan, pindahkan
matrial yang tidak diperlukan ketempat dimana material tersebut dapat dengan
mudah dipindahkan ke tempat sampah. Jangan di sebarkan di atas lantai.
Tempat penampungan limbah harus dikosongkan
secara periodik dan isinya (limbah)
Dimusnahkan dengan cara yang
direkomendasikan/dianjurkan.
Penyimpanan
Masalah yang biasanya timbul pada hal
penyimpanan adalah tidak cukupnya tempat/ruang untuk meletakkan barang-barang.
Pada beberapa instansi masalah ini dapat diatasi dengan menambah rak-rak
peralatan dan material.
Faktor-faktor yang
harus dipertimbangkan pada sistem penyimpanan barang
Penyimpanan
material harus direncanakan terlebih dahulu.
Barang-barang yang sering digunakan
diletakkankan pada tempat yang terdekat dengan pekerja dan barang yang lebih
berat ditaruh pada ketinggian yang sesuai.
Gambar
7. Menyimpan barang pada ketinggian yang sesuai
Alarm, lampu penerangan, saklar dan panel
kontrol, peralatan pertolongan pertama dan fasilitas cuci, kesemuanya ini harus
lancar/berfungsi baik.
Pemadam kebakaran harus mudah
dicapai/didapatkan.
Jalan keluar/masuk dan jalan/gang kerja harus
bebas hambatan
Tabung-tabung yang berisi cairan, gas yang
mudah terbakar atau beracun, zat kimia yang reaktif harus disimpan di dalam
bangunan yang terpisah dan harus mematuhi MSDS recommendations.
Wadah-wadah barang, rak, palet digunakan
dimana itu dimungkinkan, dengan peralatan penanganan mekanik yang sesuai.
Pipa-pipa,
ruji-ruji dan material bulat lainnya harus ditumpuk dalam lapisan-lapisan yang
terpisah oleh strip pada ujung-ujungnya atau di dalam rak.
Lembaran
baja, khususnya plat tipis, berbahaya jika diangkat dengan tangan, harus
ditangani secara mekanik.
Material
yang mudah terbakar (seperti kain yang berminyak) tidak boleh ditumpuk dalam
tumpukan yang tinggi.
Pemeliharaan dalam Penataan Tempat Kerja
Di bawah ini diberikan tiga contoh latihan
penataan tempat kerja yang baik :
1.
Bagi
pekerja yang mengambil kotak peralatan untuk memelihara atau memperbaiki
kendaraan, peralatan-peralatan atau mesin-mesin.
Gambar 8. Sebuah
kotak alat pekerja
Buatlah
apa yang akan dikerjakan menjadi aman untuk dikerjakan. Putuskan dari segala
sumber listrik.
Bersihkan,
cuci, atau sikat komponen agar pekerja tidak terkena kotoran.
Bersihkan
seluruha sisa kotoran yangtimbul dari kegiatan pembersihan di atas.
Gunakan
peralatan yang cocok, dan jangan sampai melebihi beben kerjanya.
Sebelum membuka tabung, container atau pipa,
tanyakan pada diri anda sendiri bagaimana jika benda-benda tersebut berisi
cairan?
Cairan yang dialirkan dari bak penampung
harus dibuang dengan cara yang benar bukan dibuang pada saluran air.
Tempatkan
bagian kendaraan yang sudah dilepas ke dalam container.
Simpan
bagian-bagian yang tak terbungkus dalam suatu form atau urutan. Gunakan sistem
pelabelan jika anda belum terbiasa dengan asembling/perakitan.
Jangan
simpan bagian kendaraan di tempat yang terganggu oleh pergerakan atau jalan
masuk.
Amankan
sudut-sudut tajam , tonjolan tajam, dan bagian tajam lainnya.
Gunakan
penutup debu jika diperlukan.
Gantikan
bagian/parts yang rusak.
Setelah
merakit ulang lepaskan semua karat dan perbaiki cat kendaraan yang rusak.
Hilangkan
penetesan dan kebocoran-kebocoran.
Buang barang yang
sudah tidak akan digunakan lagi.
Gambar 10. Buang
benda-benda yang sudah tidak penting/terpakai.
2.
Bagi
pekerja yang akan bekerja pada bangku kerja
Gunakan rak, laci meja dan almari untuk
menyimpan peralatan dan pisahkan setiap bagiannya. Simpan barang yang sering
dipakai sitempat yang dekat dan simpan barang yang berat dalam ketinggian yang
sesuai.
Bersihkan kembali bangku kerja setiap akhir
pekerjaan dan setiap akhir jam kerja.
Bersihkan kembali peralatan sebelum
dikembalikan pada tempat penyimpanannya.
Gambar
10. Sebuah tempat kerja yang diatur dengan baik
Pada saat anda bekerja, jangan sampai
barang/benda kerja anda tercecer di daerah kerja selain daerah kerja anda.
Setiap tiga bulan, cuci permukaan cat
disekitar daerah kerja anda kemudian dilanjutkan dengan laci dan almari anda,
simpan kembali atau buang barang yang sudah tidak dipakai sementara waktu
khususnya zat pembersih, zat-zat kimia dan produk-produk bahan bakar.
Hindari menghiasi bangku kerja , dinding,
almari dsb dengan gambar wanita, pakaian dan kertas kerja
3.
Bagi
pekerja yang sedang mengerjakan mesin-mesin (Mesin pengangkat, mesin bubut dll)
Gunakan rak-rak,
laci, dan almari untuk menyimpan alat-alat dan setiap alat mempunyai tempat sendiri-sendiri.
Simpan alat yang sering digunakan di tempat yang dekat dan benda/alat yang
berat pada ketinggian yang sesuai.
Bersihkan kembali
permukaan tempat kerja pada saat selesai tiap-tiap pekerjaan atau setiap akhir
jam kerja.
Lumasi mesin sesuai dengan
instruksi buku petunjuk dari pabrik pembuatnya.
Bersihkan mesin
setiap seminggu sekali.
Cuci permukaan mesin
yang dicat setiap tiga bulan.
Lakukan tindakan anti
karat pada akhir pekan dan hari libur dan hilangkan segera jika timbul karat.
Hilangkan serpihan
dari mesin segera dan ambil langkah untuk menhentikan penyebabnya.
Kembalikan seluruh
alat ke tempat masing-masing pada setiap akhir pekerjaan atau setiap akhir jam
kerja.
Rawat dan perbaiki
mesin pada saat diperlukan. Tindakan pencegahan lebih diutamakan daripada
menunggu bencana terjadi
Bagian -3
Prosedur Perlengkapan Pemadam Kebakaran
Perlengkapan Pemadam Kebakaran
Sifat api
Bahan
bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api.
Gambar
1.
Bahan bakar adalah bahan yang dapat terbakar,
baik padat, cair maupun gas. Bahan yang
mudah terbakar adalah setiap benda yang mudah menyala dan terbakar dengan
cepat.
Panas dapat berasal dari nyala api, percikan
bunga api, puntung rokok, gesekan, sumber listrik, pipa panas dan perlengkapan.
Oksigen umumnya berasal dari udara dan juga
sebagian dari reaksi kimia.
Mencegah api
Tanpa bahan bakar, tidak akan terjadi api.
Membantu mencegah timbulnya api yang tidak
diinginkan dengan cara:
- Menghilangkan bahan bakar yang tidak diinginkan seperti sampah dan limbah.
- Menyimpan bahan bakar dan bahan yang dapat terbakar dengan hati-hati.
Gambar 2.
Tanpa
panas, tidak akan terjadi api.
Membantu mencegah timbulnya api yang tidak
diinginkan dengan cara:
- Berhati-hati bila bekerja dengan panas.
- Menghilangkan sumber panas yang tidak diinginkan.
Memadamkan api yang tidak diinginkan dengan cara mendinginkan bahan bakar yang
sedang terbakar untuk menghilangkan panas.
Gambar 3.
Tanpa
oksigen tidak akan terjadi api.
Membantu mencegah timbulnya api yang tidak
diinginkan dengan cara menjauhkan bahan bakar yang terbakar agar tidak
berhubungan dengan oksigen.
Memadamkan api yang tidak diinginkan dengan
menutupnya sehingga tidak berhubungan dengan oksigen.
Gambar 4.
Api tidak dapat muncul tanpa panas. Jagalah selalu semua kemungkinan munculnya
sumber panas.
- Berhati-hati dengan listrik.
- Rawat alat, kabel-kabel, kabel extensi dan stop kontaknya tetap dlalam keadaan baik.
Gambar 5.
- Gunakan stop kontak yang telah diakui, jangan berimprovisasi.
- Jangan membebani kabel berlebihan.
- Jangan menginjak atau menggilas dengan troli kabel listrik fleksibel, insulator yang rusak dapat menimbulkan busur api.
Gambar 6.
- Jangan menggunakan api (sebagai penerangan) tanpa perlindungan yang cukup agar api tersebut tidak menyambar bahan-bahan yang dapat terbakar.
Berhati-hatilah saat memanaskan atau
mengelas.
- Singkirkan bahan-bahan yang mudah terbakar saat menggunakan lampu semprot (blow lamp), obor gas dan peralatan potong oksigen.
- Periksa percikan api dari busur pemotong dan pengelasan tidak jatuh pada bahan yang dapat terbakar.
- Gunakan hanya pemanas yang disarankan.
- Tempatkan pemanas sedemikian rupa sehingga tidak terbalik.
- Jauhkan pemanas dari sekat kayu, kain terpal dan bahan yang dapat terbakar lainnya.
- Singkirkan bahan yang dapat terbakar dari peralatan pemanas, bahan bakar yang panas, knalpot engine, dan perlengkapan panas lainnya.
- Patuhi tanda “dilarang merokok”.
- Jangan merokok di area yang dapat menimbulkan kebakaran.
- Buang puntung rokok pada tempat yang aman.
Gambar 7.
Pada sebagian benda seperti kain lap yang berminyak, panas dapat muncul
karena reaksi kimia. Sebagai contoh,
pembakaran yang tiba—tiba dapat menyebabkan kebakaran di tumpukan lap tersebut.
- Kosongkan tempat sampah setiap hari.
- Jangan menyimpan timbunan kain yang berminyak di dalam locker.
Api
tidak dapat menyala tanpa panas. Hilangkan semua bahan-bahan yang
dapat terbakar yang tidak diperlukan
sesegera mungkin.
- Bersihkan tempat kerja anda secara teratur.
Gambar 8.
- Buang kotoran dan limbah pada wadah yang benar.
- Buang kain lap yang berminyak dan berlemak ke dalam tempat sampah yang dilengkapi dengan tutup dan seal perapat.
Gambar 9.
Hati-hati dengan gas yang mudah terbakar
(seperti asetilin, LPG, dll.) dan cairan yang mudah terbakar (seperti, bensin,
minyak tanah, cairan pembersih, solvent, tiner, dll.) Gas dan cairan yang mudah terbakar sebaiknya
disimpan pada area yang terisolasi dan jauh dari sumber panas.
Gambar 10.
- Rawat semua pipa gas, katup-katup dan perlengkapan tetap dalam kondisi baik.
- Gunakan hanya alat tangan yang tidak dapat menimbulkan percikan bunga api untuk membuka wadah cairan yang dapat terbakar.
- Bila cairan yang dapat terbakar diperlukan, gunakan sesedikit mungkin. Simpan cairan yang dapat terbakar pada wadah logam yang tertutup.
- Jangan merokok saat menggunakan cairan yang dapat terbakar.
- Bersihkan setiap tumpahan cairan yang dapat terbakar pada pakaian anda, hindarkan dari sumber panas dan segera informasikan kepada supervisor anda.
- Jangan gunakan bensin, minyak tanah atau spiritus untuk menyalakan api.
Hindarkan debu yang berbahaya. Mungkin
beberapa jenis debu sangat mudah terbakar dan dapat meledak saat bercampur
dengan udara.
- Bersihkan area yang berdebu sebelum mengelas atau bekerja dengan peralatan listrik.
Gambar 11.
- Hati-hati saat bekerja di dekat perangkat penyedot debu.
- Jaga tutup kotak debu tetap tertutup dengan rapat.
- Jaga stop kontak lampu bebas dari debu.
Klasifikasi api
Api
kelas A.
Api kelas A adalah yang paling umum, yang bersumber dari kayu, pakaian, kertas dan bahan-bahan paking.
Gambar 12.
Mendinginkan bahan yang sedang terbakar
adalah cara yang paling efektif untuk mematikan api kelas A.
Air dari ember, atau
dari selang adalah cara yang terbaik untuk mematikan api kelas A. Air biasanya tepat untuk mendinginkan bahan
sampai pada titik dimana dia tidak dapat menyala lagi dan merembes jauh ke
dalam sumber api.
Gambar 13.
- Pemadam kebakaran jenis air juga sangat baik untuk mematikan api kelas A.
Gambar 14.
- Pemadam kebakaran jenis busa juga dapat digunakan. Pemadam kebakaran jenis lain akan mematikan api kelas A yang kecil tetapi tidak seefektif air.
Catatan:
Pemadam kebakaran jenis yang dibalik secara bertahap digantikan oleh
jenis air-udara di sejumlah negara bagian.
Api kelas B
Api kelas B adalah berasal dari cairan yang
mudah terbakar seperti bensin, minyak tanah, oli, grease, lemak, lilin, cat,
thinner dan solvent.
Gambar 15.
Menutupi api agar tidak berhubungan dengan
oksigen adalah cara yang paling efektif untuk memadamkan api kelas B.
Peringatan:
Jangan sekali-kali
menggunakan air untuk memadamkan api kelas B, air dapat menyebarkan cairan yang
sedang terbakar.
Pemadam api dari bahan kimia berupa tepung
kering dan gas karbon dioksida (CO2) sangat baik untuk memadamkan
api kelas B.
Gambar 16.
Pemadam api busa sangat baik untuk memadamkan
cairan yang terbakar di dalam wadah dimana cairan kelihatannya cukup panas
untuk terbakar sendiri bila berhubungan dengan oksigen.
Gambar 17.
Api
kelas C
Api kelas C berasal dari peralatan listrik
seperti dudukan lampu, motor, generator, kabel, kawat, saklar, dan peralatan
elektronik.
Gambar 18.
Menutupi api agar tidak berhubungan dengan
oksigen adalah cara yang paling efektif untuk memadamkan api kelas C.
Gambar 19.
Peringatan
Bahan pemadam kebakaran harus
bukan penghantar listrik untuk menghindari kejutan atau kerusakan
peralatan. Jangan sekali-kali
menggunakan pemadam kebakaran dengan bahan air atau busa untuk mematikan api
kelas C. Bila anda dapat melakukannya
dengan sangat hati-hati, matikan semua peralatan listrik yang sedang terbakar.
Alat pemadam api portable
Pemadam api portable biasanya ditempatkan
pada tempat yang aman.
Ada 4 jenis alat pemadam kebakaran dengan
beberapa perbedaan pada masing-masing jenisnya.
Pada bagian sisi alat pemadam biasanya dilengkapi dengan label instruksi.
Gambar 20.
Label ini memberikan rincian bagaimana
menggunakan pemadam api, juga dijelaskan
untuk api jenis apa digunkan.
Selalu baca plat instruksi sebelum anda
menggunakan pemadam api….,
Pemadam
kebakaran yang berisi air
Ketiga pemadam kebakaran jenis berisi air
hanya cocok untuk memadamkan api kelas A.
Pemadam ini dicat merah. Rentang semprotannya berkisar 10m. Digunakan sesuai petunjuknya.
Jenis
pemadam bertekanan gas berkerja sampai kosong.
Gambar 21.
Jenis pemadam bertekanan udara
diaktifkan dengan alat picu dan dapat dihentikan setiap saat dengan cara
melepas pemicu.
Gambar 22,
Pemadam
Kebakaran Karbon Dioksida (CO2)
Alat ini diisi deengan karbon dioksida,
cairan ini mempunyai tekanan yang sangat tinggi. Jenis ini paling sesuai untuk memadamkan api
kelas B dan kelas C.
Jenis ini dicat warna
merah dengan garis/pita hitam. Ukuran kecil mempunyai kemampuan semprot sampai
1,2m dan yang berukuran besar mempunyai kemampuan sam pai 3m.
Gambar 23.
Pemadam ini harus mempunyai nozel penyembur
agar dapat digunakan secara efektif dan aman. Yang dikosongkan adalah karbon
diosida cair yang dengan cepat dapat berubah menjadi gas. Semprotan utama
sangat dingin. Menkanisme pengoperasiannya harus terbuka penuh untuk mencegah
agar nozel tidak membeku. Alat ini bias juga dilengkapi dengan plunyer, tuas,
pemicu atau katup. Operasikan sesuai petunjuk.
Pemadam kebakaran CO2 sangat
berguna dimana pencemaran oleh endapan tidak diharapkan ditempat kerja dan
penembusan area sangat penting.
Contohnya adalah:
- Berhubungan dengan kebakaran peralatan elektronik dan laboratorium.
- Berhubungan dengan api kecil pada cairan yang dapat terbakar, lepas melalui kedua permukaan vertical dan horizontal.
Gambar 24.
Prosedur
penggunaan.
- Gunakan sedekat mungkin dengan sumber api.
- Pertama arahkan semprotan ke bagian belakang sumber api.
- Gerak-gerakkan nozel dari kiri ke kanan.
- Secara perlahan bergerak ke bagian depan samapi api mati.
Peringatan:
Berada dalam waktu tertentu dalam ruang tertutup yang berisi Karbon
dioksida dapat menyebabkan sesak bahkan mati lemas. Segera bersihkan tempat
setelah digunakan. Buka semua jendela dan pintu untuk membersihkan ruangan dari
gas karbondioksida.
Pemadam Kebakaran Busa
Variasi mekanisme dan bahan kimia yang
digunakan pada pemadam kebakaran busa cocok digunakan untuk memadamkan api
kelas B dan terbatas pada api kelas A.
Tabung alat ini dicat dengan warna BIRU. Jarak semprotnya berkisar 6m.
Operasikan sesuai petunjuk.
Gambar 25.
Busa digunakan untuk membentuk selimutuntuk
menutupi dan memadam api.
Pemadam kebakaran jenis busa adalah yang
paling efektif untuk memadamkan api dari bahan bakar cair yang berada dalam
wadah diaman bahan ini cukup panas untuk dapat terbakar sendiri bila
bersinggungan dengan oksigen.
Selimut busanya akan tetap berada pada tempatnya cukup lama untuk
mendinginkan bahan yang terbakar sehingga temperaturnya tidak cukup untuk dapat
terbakar sendiri.
Busa kurang efektif pada tumpahan yang
menyebar. Jenis ini bias jadi tidak
efektif cairan yang terbakar seperti alcohol.
Untuk memadamkan cairan yang sedang terbakar,
arahkan semprotan pemadam ke bagian sisi wadah di atas cairan . Hal ini akan
menyebabkan busa mengalir ke bawah an menyebar di atas permukaan cairan.
Gambar 26.
Pemadam Kebakaran Tepung Kering
Pemadam ini diisi dengan bahan kimia
berbentuk tepung kering yang diinjeksikan denngan tekanan gas, atau dengan
tekanan udara. Jenis ini sesuai untuk memadamkan api kelas B dan C.
Tabung pemadam ini dicat warna MERAH dengan
lingkaran PUTIH. Alat ini mempunyai nozel beebentuk kipas. Rentang semprotan
yang berukuran kecil samapi 3m, dan yang berukuran besar samapai 6 meter.
Operasikan berdasarkan petunjuk pemakaian.
Gambar 27
Pemadam
kebakaran jenis tepung kering mempunyai reaksi pemadaman yang sangat cepat.
Kabut bahan kimia kering ini cenderung melindungi orang yang memadamkan api
dari panas.
Tepung
kering adalah pemadam api yang paling
efektif untuk memadamkan cairan yang terbakar pada area yang luas, khususnya
pada tumpahan yang mengalir bebas.
Semprotkan
tepung ke bagian dasar api dan tutupi apinya dengan menggerakan nozel ke kanan
dan ke kiri.
Pemadam
jenis ini yang berukuran kecil denngan gagang berbentuk pistol dapat dibawa
masuk dan dapat digunakan dengan
cepat. Hal ini membuat alat ini efektif memadamkan semua
jenis api yang muncul tiba-tiba dan juga untuk api kecil yang sulit dijangkau.
Pemadam
kebakaran bentuk kecil sebaiknya tidak digunakan untuk memadamkan api yang
besar dan dalam
Gambar 28.
Menyelamatkan diri
dari Api
Anda
harus tanggap kalau sedang terjadi kebakaran dan harus mengenal seluruh
alat-alat pemadam yang ada .
Pelajari
lokasi terjadinya kebakaran, alaram kebakaran, telephone dan pintu darurat yang
ada di tempat kerja anda.
Gambar 29.
Adalah
sangat penting bila pekerja perawatan, dan yang lainnya, yang berganti lokasi
kerja secara teratur mengetahui
bagaimana menyelamatkan diri dari kebakaran di setiap tempat kerja mereka.
Ketika terjadi kebakaran, putuskan apakah anda dapat
membantu memadamkan api. Jika tidak, keluerlah segera. Jika anda memutuskan
untuk memadamkan api, pertama periksa apakah ada tempat yang lowong dan aman
untuk jalan ke luar.
Selalulah
berada diantara api dan jalan keluar.
Tinggalkan
tempat kebakaran sesegera mungkin bila:
- Api yang timbul sudah tidak dapat dikontrol lagi.
- Api telah menguasai jalan ke luar.
- Asap telah mengaburkan atau menggelapkan jalan ke luar.
- Pada saat anda meninggalkan tempat tersebut, buka setiap pintu dengan hati-hati untuk mencegah asap atau nyala api menyerbu masuk ruangan.
- Tutuplah pintu-pintu di belakang anda untuk mencegah aliran udara menghembus api.
- Berhati-hatilah terhadap asap dan gas-gas yang ditimbulkan api.
- Di dalam area yang penuh asap, tetap pada posisi rendah dan merangkak untuk menghindarkan mulut dan hidung sedekat mungkin dengan lantai
Gambar 30.
- Walau dalam keadaan bagaimanapun juga jangan pernah mundur atau berhenti.
- Saat meninggalkan bangunan, tutuplah pintu di belakang anda.
- Jangan sekali-kali memasuki bangunan yang sedang terbakar.
Selalu siap
memadamkan api.
Anda
harus tahu apa yang harus diperbaat bila terjadi kebakaran:
- Pahamilah semua peralatan pemadam kebakaran yang ada di ttempat kerja anda.
- Ketahui tempat semua peralatan pemadam kebakaran.
Gambar 31.
- Pelajari tempat semua alarm pemadam kebakaran.
- Pelajari fungsi semua peralatan pemadam kebakaran.
- Mampu menggunakan peralatan dan mengikuti langkah pemadaman api dengan pasti.
- Menghindarkan peralatan pemadam kebakaran dari penghalang agar mudah dijangkau.
Gambar 32.
- Pelajari setiap lokasi penyelamatan diri.
- Jaga agar rute penyelamatan diri bebas dari hambatan.
- Jaga akses ke tangga dan perancah mudah dijangkau dimana tangga belum dibangun.
- Menjaga pintu penyelamatan diri memberikan akses ke tangaga tertutup, tetapi tidak terkunci.
Tempatkan
pemadam api yang sesuai sehingga mudah dijangkau saat menggunakan peralatan
yang dapat meningkatkan bahaya kebakaran.
- Hindarkan pemadam kebakaran dari panas yang tinggi atau yang dingin sekali.
- Jangan sekali-kali mengembalikan pemadam api yang telah digunakan ke tempat semula. Beri label dan kembalikan untuk diisi ulang.
- Pastikan setiap pemadam api yang telah dipakai segera diganti dengan yang baru.
Memadamkan
Api/Kebakaran.
Bila
terjadi kebakaran, tindakan yang tepat memberikan peluang dapat memadamkan api
dengan cepat, mengurangi bahaya dan meminimalisasi kerusakan.
Jika
anda menemukan kebakaran, ingat 6 langkah kesalamatan berikut:
- Hidupkan segera alarm.
Gambar 33.
- Beritahu regu pemadam kebakaran.
Gambar 34.
- Peringatkan setiap orang agar segera keluar.
Gambar 35.
- Padamkan api dengan peralatan yang tersedia.
Gambar 36.
- Bila dipandang perlu segera keluar.
Gambar 37
·
Jangan
masuk kembali ke gedung yang sedang terbakar
Gambar 38
Ke
6 langkah keselamatan tersebut penting karena hal-hal berikut:
- Beberapa menit pertama setelah api mulai menyala adalah penting segera di tanggulangi.
- Penting bagi regu pemadam kebakaran tiba saat api masih kecil sehigga mudah dikendalikan daripada datang setelah api menjadi besar sehingga sulit ditanggulangi.
- Seseorang mengawasi regu pemadam kebakaran dapat mengarahkan mereka langsung ke tmpat kebakaran tanpa harus menunda.
- Api yang masih kecil dapat dengan mudah ditanggulangi dengan peralatan yang tepat,
- Begitu api menjadi besar, penundaan dalam mengevakuasi bangunan dapat meregut nyawa seseorang.
- Asap dan gas di dalam bangunan sangat berbahaya, walaupun sumber api dan panasnya jauh.
- Bila kebakaran terjadi pada saluran gas yang bocor, dan anda tidak dapat mematikan saluran gas, jangan coba-coba mematikan nyala api. Bila perlu, atau memungkinkan, cobalah mendinginkan pralatan yang ada di sekitarnya.
- Selebihnya biar ditangani oleh ahlinya.
Harrah's Resort Atlantic City - MapyRO
BalasHapusThe closest casino to Atlantic 전라남도 출장샵 City to 아산 출장마사지 Harrah's 안동 출장샵 Atlantic City Rooms. Harrah's Resort Atlantic City Hotel in 서울특별 출장샵 Atlantic City, NJ 서귀포 출장마사지 - MapyRO.