Senin, 12 Agustus 2013

MK3 TSM1


Bagian –1

Undang-Undang Pokok Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Undang-Undang Persyaratan Pokok

Sebelum memulai modul ini peserta latihan membutuhkan pengetahuan dasar tentang negara bagian di Australia wilayahnya dan tentang negara persemakmuran yang memepunyai lembaga pembuat undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja. Sedangkan keselamatan pekerja di Australia merupakan tujuan yang diutamakan oleh badan pemerintah nasional sebajai pola yang meluas keseluruh wilayah. Masing-masing wilayah bertnaggung jawab mengembangkan pembuatan undang-undang keselamtan dan kesehatan kerja.

..\..\..\..\Backup-NEW COVER\MODULES GRAPHICS\10-016-1pic1.jpg

Gambar 1. Undang-Undang Untuk Tiap Wilayah

Undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja selalu diperbaharui dan direvisi. Diperiksa relevansinya oleh organisasi keselamatan dan kesehatan kerja setiap wilayah untuk diamandemen


Tujuan dan Sasaran Keselamatan & Kesehatan Kerja

Tujuan dan sasaran umum dari undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja 
Untuk semua wilayah dapat dirangkum dalampernyataan sebagai berikut:

Apakah sasaran Undang-Undang tersebut ?

Pada intinya, undang-undang menyediakan kerangka kerja untuk mengingkatkan standart keselamatan dan kesehatan kerja ditempat kerja;
Dan mengurangi kecelakaan akibat kerja serta penyebaran penyakit. Sasaran undang-undang tersebut adalah

·         Untuk menjaga kesehatan, keselamatan dan kesejahteraaan tiap orang pada saat bekerja
·         Untuk melindungi setiap orang saat bekerja terhadap resiko pada keselamatan dan kesehatannya.
·         Untuk membantu menjaga keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja
·         Untuk mengurangi tiap sumber yang berresiko pada kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan orang saat bekerja.
·         Untuk menyediakan kebutuhan pegawai dan perusahaan serta assosiasi yang mewakili pegawai dan perusahaan dalam merumuskan dan mewujudkan standart keselamatan dan kesehatan kerja.

Sasaran undang-undang sebaiknya diamati ketika diterjemahkan pada bagian lain dari undang-undang

Untuk hak-hak yang tidak utama bervariasi antar wilayah sesuai permohonan setiap pembuat undang-undang yang relevan dengan pemerintah pusat dan wilayah pemberlakukan undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja.


Tanggung Jawab

Keselamatan dan kesehatn kerja merupakan tanggungjawba bersama antar pengusaha dan pegawai/karyawan

Berikut ini adalah dafrat informasi umum tanggung jawab perusahaan.

Undang-undang wilayah yang relevan perlu diteliti berbagai kelalaian yang terjadi antar tiap wilayah 

Tanggungjawab Perusahaan

Perusahaan menuntut tersedianya dan terpeliharanya sejauh yang dapat dilakukan untuk para pegawai suatu lingkungan kerja yang aman tanpa resiko terhadap kesehatannya.

Kewajiban khusus, sebagai contoh, tatatertib apa diperlukan untuk ditaat dengan kewajiban umumnya, termasuk:

·         Penyediaan dan perawatan pabrik dan system kerja (seperti; langkah kerja rutin dan frekuansi kerja)
·         Pengaturan sistem keamanan kerja dalam hubungan dengan tanaman dan zat kimia (seperti; toksik kimia, debu dan serat)
·         Penyediaan lingkungan kerja yang aman (seperti; pengendalian tingkat suara dan getaran)
·         Penyediaan fasilitas kesejahteraan yang memadai (seperti; lokasi kebersiah diri, tempat menyimpan barang, tempat makan/kantin)
·         Penyediaan tempat yang memadai untuk informasi bahaya yang sesuai instruksi, latihan dan pengamatan para pegawai, yang dapat memberikan rasa kemanan kerja.

Para pengusaha memberikan upah yang sama untuk pekerja lepas dan para pegawainya yang bekerja ditempat kerja. Upah tersebut dapat diperpanjang untuk urusan lebih yang telah ditentukan oleh perusahaan. Ini meliputi contoh, pekerja sampingna yang besar yang terdapat pada seluruh perusahaan dan beberapa kontraktor lepas yang menyelenggarakan jenis pekerjaan yan berbeda.

Selanjutnya, perusahaan diminta untuk melaksanakan semampunya untuk

Memonitor kesehatan pegawainya (seperti; pemeriksaan tingkahlaku, audiometri)

Simpan informasi dan rekaman tiap pegawai untuk pemeriksaan kesehatan dan keselamatannya (sebagai contoh; hasil test, catatan luka yang pernah diderita, kondisi sakit yang pernah diderita dan kecelakaan yang pernah dialami).

Perusahaan atau pengguna dapat menggantikan person dengan kualifikasi yang sesuai dengan saran yang diberikan sehubungan dengan keselamatan dan kesehatan para pegawainya. (sebagai contoh, pada pabrik yang besar ini berarti membutuhkan seorang perawat kesehatan kerja, seorang petugas keselamatan atau kebersihan dengan waktu penuh. Pada pabrik yang kecil dapat mencari seorang spesialis yang disarankan pada saat yang diperlukan);

Personil yang telah dipilih dengan tepat pada tingkat senioritas akan menjadi wakil anggota diperusahaan saat muncul permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja
Atau saat anggota keselamtan dan kesehatan kerja menyimpang dari undang-undang yang berlaku.

Memonitor keadaan disetiap tempat kerja dibawah pengendalian dan pengaturan perusahaan (seperti; pemeriksaan tingkaat suara, pemeriksaan tingkat pencahayaan hingga bahan kimia berbahaya),dan 

Menyediakan informasi untuk para pegawainya, termasuk didalamnya pemakaian bahasa yang cocok, dengan sikap menghargai pada keselamatan dan kesehatan  ditempat kerja, termasuk nama personil yang dibutuhkan pegawai untuk membuat penyelidikan atau pengaduan yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja.

Pegawai

Daftar pada halaman berikut ini adalah contoh tanggungjawab umum seorang pegawai

Setiap wilayah membutuhkan undang-undang yang telah diteliti terhadap berbagai variasi sikap kelalaian yang mungkin terjadi antar wilayah.

Tanggungjawab Pegawai

Kewajiban para pegawai seperti dinyatakan dibawah ini:
1.    Saat bekerja seorang pegawai harus;
a)    Memiliki sikap yang semestinya untuk peduli pada dirinya atas keselamatan dan kesehatannya, dan untuk keselamatan dan kesehatan senmua orang yang mungkin dapat terkenai dengan bertindak atau mengikuti atauran ditempat kerja; dan
b)    Bekerjasama dengan perusahaannya dengan menghargai tindakan yang diambil oleh perusahaan untuk diikuti dengan beberapa syarat yang ditentukan dengan atau hukum yang berlaku

Sebagai tambahan, para pegawai tidak boleh dengan sengaja atau sembarangan mencampuri atau menyalahgunakan peralatan keselamatan yang telah disediakan,
Para pegawai tidak boleh dengan sengaja pengambil resiko terhadap keselamtan dan kesehatan pegawai lain.

Rehabilitasi

Rehabilitasi ditujukan saat pemulihan, sedekat mungkin dengan tempat yang mungkin terjadinya luka terhadap kerja baik untuk secara psikis, psikologis, sosial, kejuruan, dan kondisi ekonomi yang dialami sebelum luka maupun selama menderita.

Semua fasilitas rehabilitasi dan assosisasi disediakan dana termasuk untuk tindakan rehabilitasi seperti, konseling psikoterapi, bimbingan bidang jurusan, pelatihan relaksasi, biro perjalanan, akomodasi, dan biaya kehadiran, pelatihan rehabilitasi peningkatan kecakapan kerja atau pelatihan untuk sesuatau yang lain seperti karir, tempat kerja, kendaraan dan modifikasi rumah, service peralatan rumah tangga, petugas servis yang dipanggil.

Aturan kewenangan adalah untuk memberi fasilitas yang semestinya sesuai dengan ketentuan yang ada dan yang cepat untuk merehabilitasi pekerja yang terluka.

Kewajiban Perusahaan dan Pegawai

Perusahaan harus mengusahakan segala upaya untuk menyediakan atau menempatkan pegawai dikantor untuk menolong pekerja yang mendapat luka dan bekerja sama dalam latihan. 

Pekerja yang luka harus mendapatkan perlakuan yang semestinya, rehabilitasi dan pelatihan pekerjaan yang sesuai keuntungan dapat ditinjau kembali jika upaya yang semestinya sudah tidak dapat dilakukan.


Ringkasan

Dalam mempertahankan tuntutan untuk memberikan ganti rugi akibat luka, perusahaan harus membuktikan pada pegawai, apakah dia telah melakukan tindakan pencegahan terhadap luka tersebut dan semua perhatian dari hal yang semestinya harus diambil- maka perusahaan telah memenuhi kewajiban perawatannya.

Undang-Undang

Adalah hukum yang melalui proses di parlemen  dan merupakan syarat yang sangat umum, undang-undang meliputi cakupan wilayah dari aktivitas pemerintahan seperti dalam bidang keuangan, keamanan jalan raya, perlindungan lingkungan dan keselamatan dan kesehatan kerja. Undang-undang dapt dicabut, tetapi lebih sering dilakukan pengantian dengan undang-undang yang lebih akhir.
Peraturan

Adalah hukum yang dibuat dibawah undang-undang yang berlaku untuk meyakinkan yang dimaksud dalam undang-undang dapat diikuti, peraturan-peraturan merupakan standart minimum yang harus dipenuhi dalam bidang perdagangan dan industri

Kode Praktis

Ini bukan undang-undang, ini dikembangkan sehngga para pekerja dapat tunduk dengan memenuhi syarat sesuai undang-undang dan peraturan dalampekerjaannya sehari-hari. Kode praktek ini dapat digunakan dipengadilan pada beberapa wilayah sebagai barang bukti bagaimana suatu organisasi memenuhi kewajiban resminya.

Standart Australia

Ini dikembangkan untuk meyakinkan produk yang kami buat aman, baik berkualitas tinggi dan layanan servis standart ini bukan hukum, tetapi seperti kode praktek, ini sering disebut dipengadilan dan menjadi peraturan minimal standart yang dipersyaratkan


Kesimpulan

Undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja adalah satu dari sekian banyak  undang-undang yang berlakuk di Australia, untuk mempengaruhi  para pekerja dan setiap perusahaan memiliki cara yang benar.

Penekanan pada prinsip keselamatan dan kesehatan pada tempat kerja yang lebih besar, pantas untuk digantikan dan direhabilitasi yang cepat untuk korban kecelakaan pemimpin perusahaan harus lebih mengembangkan kesehatan, keselamatan dan produktivitas tenaga kerja yang lebih baik lagi.

Kuncinya adalah kerja sama, sehingga beban prestasi dan prinsip ini dapat dicapai dengan tepat pada semua pihak yang menaruh perhatian perusahaan, pekerja, penyedia layanan kesehatan dan pemerintah.

Undang-undang dirancang sebagai elemen utama pada perekonomian dan perkembangan sosial diautralia pada masa datang, dan akan berhasil dengan partisipasi aktif dan kerja sama dari semua pihak yang menaruh perhatian.


Komite dan Anggota Komite Keselamatan

Semua wilayah pemberlakukan undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja memiliki ketentuan untuk menjadi anggota dan komite keselamatan.

Pemeriksaan terpisah undang-undang setiap wilayah pada informasi yang sesuai. Dibawah ini adalah contoh pekerjaan yang biasa dilakukan oleh anggota dan komite keselamatan

Wakil anggota komite keselamatan ditempat kerja adalah orang yang dipilih oleh para pegawai unutk bernegosiasi antara pegawai dan pengusaha untuk masalah keselamatan dan kesehatan.
Pekerjaan Anggota Komite Keselamatan dan Kesehatan

1.    Wakil anggota komite keselamtan dan kesehatna dimaksudkan untuk membuat keselamatan dan kesehatan ditempat kerja

a)    Memeriksa seluruh atau semua bagian tempat kerja paad setiap waktu setelah memberikan pemberitahuan sepantasnya pada perusahaan dan bergerak cepat pada saat terjadi berbagai kecelakaan, situasi bahaya, peristiwa yang membahayakan atau peristiwa yang langsung beresiko terhadap keselamtan dna kesehatan semua orang
b)    Mendampingi para pemeriksa selama mengadakan pemeriksaan tempat kerja.
c)    Mewajibkan unutk mengadakan komite keselamtan dan kesehatan; serta
d)    Dengan persetujuan pegawai, dapat setiap saat mengadakan wawancara antara pegawai
e)    Dengan pemeriksa sehubungan dengan keselamatan dan kesehatannya.


Perusahaan diwajibkan memberikan informasi kepada anggota komite keselamatan dan kesehatan kerja sesuai hukum yang berlaku berhubungan dengan :

1.    Kenyataan dan potensi bahaya ditempat kerja
2.    Keselamatan dan kesehatan para pegawai
3.    Konsultasi dengan wakil anggota keselamtan saat mengubaj tempat kerja
4.    Mengijinkan wakil anggota komite keselamatan melakukan persipan terhadap pekerjaan dan tugasnya.


Komite Keselamatan dan Kesehatan

Untuk waktu yang lama permasalahaan pegawai sebuhungan dengan keselamatan dan kesehatan ditempat kerja akan mungkin diselesaikan dengan cara kerja sama antara pengusaha dan pegawai serta komite keselamtan dan kesehatan

Anggota komite keselamatan dan kesehatan diberikan kewenangan sesuai undang-undang yang berlaku untuk mengharuskan pengusaha mendirikan komite keselamatan antara pengusaha dan pegawai, dan susunannya selalu dikonsultasikan. Pekerjaan minimum komite ini sebagai berikut:

Memberikan fasilitas kerja sama antara pengusaha dan para pegawai diperusahan dalam menghadapi hasutan, pengembangan dan menjalankan langkah yang direncanakan untuk meyakinkan keselamtan dan kesehatan para pegawai saat bekerja; dan

Merumuskan, meninjau kembali serta menyebarkan (termasuk pemakaian bahasa yang sesuai) pada para pegawai tentang standarisasi, aturan dan prosedur yang berhubungan dengan keselamtan dan kesehatan yang dapat dilakukan atau diadukan ditempat kerja.

Pada pokoknya, aturan pada komite adalah melihat pada daftar kebijakan perkara sehubungan dengan keselamtan dan kesehatan ditempat kerja dan melakukan peninjauan kembali pelaksanaan kebijakan dan prosedurnya.


Pekerjaan khusus komite termasuk juga;

Mempelajari kecelakaan dan memberitahkan statistik penyebaran penyakit. Sehingga laporan tersebut dapat dijadikan untuk mengatur serta bersama-sama  melakukan tindakan yang disaranakan pada keadaan dan praktek yang tidak aman dan tidak sehat.

Melakukan pemeriksaan laporan keselamtan dan kesehatan pada bagian utama

Memperhatikan informasi laporan dan fakta yang diberikan oleh petugas pemeriksa; dan

Memperhatikan laporan permohonan yang diajukan oleh anggota komite keselamatan dan kesehatan.

Sebagai contoh, komite mengembangkan rancangan aturan langkah-langkah keamanan untuk melindungi pegawai saat menangani bahan kimia beracun. Kemudian diamati saat operasi pada tiap langkah dan ditinjau kembali kemungkinan adanya kecelakaan atau menetapkan sebagai cara kerja baru kepada para pegawai




































Bagian -2

Prosedur Pencegahan dan Pengendalian Bahaya di Tempat Kerja

 


Pencegahan dan Pengendalian Bahaya di Tempat Kerja

Kecelakaan tidak mungkin terjadi tanpa adanya penyebab


Seorang profesionalis asuransi, frank bird, membagi tipe kecelakan yang berbeda saat kerja ia menggambarkan sebuagh piramid untuk menujukkan setiap kecelakaan yang serius, pada 600 kelalaian, 30 perlengkapan berbahaya, dan 10 mengalami luka ringan
..\..\Master Template\gambar\10-016-2\10-016-2-I\10-016-2-I-01.bmp
Gambar 1. Piramid kecelakaan Frank Bird

Perlu diperhatikan bahwa diaustralia 2 orang meninggal saat bekerja pada hari kerja dalam setahun ini berarti ada 1200 potensi kecelakaan pada setiap hari kerja.

Prinsip Pencegahan dan Pengendalian

Prinsip-prinsip pencegahan dan pengendaliam dapat diperinci dalam 4 seksi
·         Antisipasi
·         Identifikasi
·         Penilaian Dan Evaluasi; dan
·         Pengendalian

Bagaimana itu dapat Terjadi - Luka dan Sakit ditempat Kerja

Sakit dan luka dapat dicegah dengan menjalankan praktek manajemen yang baik
Dengan setiap orang yang bertangguangjawab dan tetap pada komitmennya,
Bilamana organisasi gagal untuk mengendalikan angka jumlah luka dan penyakit
Sisi-sisi yang sering muncul adalah;

·         Kurangnya komitmen untuk mengatur keselamatan dan kesehatan kerja dan kurangnya pengertian tentang besarnya manfaat keselamatan dan kesehatan kerja.
·         Tempat kerja, lokasi pabrik dan peralatan yang tidak aman
·         Pegawai yang jarang dan tidak terlatih
·         Rendahnya komunikasi, supervisi dan instruksi

Bahaya dilingkungan Permesinan Pabrik

Definisi bahaya:

Segala zat kimi yang menyebabkan luka,
Keadaan bahaya yang dapat mempengaruhi pekerja dan pekerjaannya,
Proses kerja yang dapat menyebabkan luka

..\..\..\..\..\My Documents\My Pictures\10-016\10-016-2\i02.bmp
Gambar 2 Tanda-tanda Bahaya Tempat Kerja

Definisi Kecelakaan;

Suatu peristiwa, yang tidak direncanakan, atau yang tidak diharapkan, yang menyebabkan luka dan kematian

..\..\..\..\..\My Documents\My Pictures\10-016\10-016-2\i03.bmp
Gambar 3. bahaya tempat kerja

 

Jenis Bahaya Pada Tempat Kerja


Jenis bahaya apakah yang mungkin anda terima untuk anda hadapi ditempatkerja?

Buatlah tanda untuk mengelompokkan tipe bahaya tersebut sehingga para pegawai dengan mudah mengerti dan mengingat saat melihat tanda tersebut.
6 (enam) tipe bahaya tersebut adalah:

Fisik

Suara, getaran, penerangan, listrik, panas dan dingin, debu yang mengganggu, api/ledakan mesin gerenda, ruang kerja
..\..\..\..\..\My Documents\My Pictures\10-016\10-016-2\i04.bmp

Gambar. 4 Contoh Bahaya Fisik

Kimia

Gas, debu, asap, uap dan cairan
..\..\..\..\..\My Documents\My Pictures\10-016\10-016-2\i05.bmp
Gambar 5 Contoh Bahaya Kimia

Ergonomik

Rancangan perkakas, peralatan, rencana tugas/pekerjaan.rancangan stasiun kerja, penanggan secara manual
..\..\..\..\..\My Documents\My Pictures\10-016\10-016-2\i06.bmp
Gambar 6 Contoh Potensi Bahaya Ergonomik



Radiasi

Mikrowave, infra merah, ultra violet, laser (nono ionisasi) dan sinar x, sinar gamma (ionisasi)
..\..\..\..\..\My Documents\My Pictures\10-016\10-016-2\i07.bmp
Gambar 7 Contoh Bahaya Radiasi

Psikologi

Pergantian kerja, beban pekerjaan, kesepakatan dengan masyarakat, godaan, perbedaan, perlakukan yang berbahayam, suara frekuensi rendah yang konstan
..\..\..\..\..\My Documents\My Pictures\10-016\10-016-2\i08.bmp
Gambar 8 Contoh Bahaya Psikologis

Biologis

Infeksi, bakteri dan virus seperti hepatitis
..\..\..\..\..\My Documents\My Pictures\10-016\10-016-2\i09.bmp
Gambar 9 Contoh Lingkungan Dimana Bahaya Biologis Mungkin Terjadi.

Pencegahan dan Pengendalian Bahaya

Keselamatan dan kesehatan kerja melindungi para pegawai dari bahaya tempat kerja. Sebagian besar kecelakaan ditempat kerja dan luka, sebenarnya dapat dicegah dengan menggunakan beberapa prinsip berikut ini:

Mengurangi Penyebab Bahaya

Ini adalah gagasan penyelesaian yang dapat ditempuh, dengan contoh;
Menghilangkan bahan kimia berbahaya dari proses
Menghilangkan suara mesin dari tempat dimana orang bekerja dengan tenang

Menganti Bahan Berbahaya

Berikan gagasan untuk tidak menggunakan bahan kimia atau semua yang membahayakan,tetapi itu tidak mungkin, lalu pakailah bahan kimia atau tindakan/ perlakuan dengan tingkat bahaya yang lebih kecil.
·         Gantilah kanker akibat benzena dengan bahan pelarut yang lain dengan tingkat bahaya yang rendah.
·         Gunakan pembersih yang tidak mudah terbakar untuk mengantikan bahan yang mudah terbakar.
·         Gunakan peralatan hidrolik dan pneumatik sebagai penganti alat listrik
·         Alat vakum pembersih sebagai penganti sikat penghilang karat
·         Gunakan  alat pengangkat sebagai penganti cara manual
·          
..\..\..\..\..\My Documents\My Pictures\10-016\10-016-2\i10.bmp
Gambar 10 Menggunakan Peralatan Ergonomik

Mengendalikan Bahaya

Jika bahaya tidak dapat dikurangi atau digantikan, cara terbaik berikutnya adalah dengan mengendalikan sumber bahaya tersebut.

Bidang permesinan dapat dijadikan contoh sebagai pengamanan
Saluran lokal ventilasi gas buang,
Otomatisasi
..\..\..\..\..\My Documents\My Pictures\10-016\10-016-2\i11.bmp
Gambar 11  Pengendalian Asap Emisi Gas Buang
Melakukan Kerja yang Aman.

Banyak variasi untuk memperkenalkan prosedur yang aman untuk meyakinkan
Para pekerja sehat dan aman termasuk :
·         Membeli polis asuransi untuk keamanan
·         Melatih para pegawai
·         Mengadakan pemutaran jadwal kerja
·         Langkah khusus pencegahan pada bahan kimia dan prose kerja yang berbahaya
·         Sistem kerja untuk meyakinkan keamanan para pekerja, sebagai contoh, sistem untuk ijin kerja, prosedur penguncian dan sebagainya.

..\..\..\..\..\My Documents\My Pictures\10-016\10-016-2\i12.bmp

Gambar 12 Disarankan menjaga kebersihan dilingkungan kerja sebagai langkah

Peralatan Perlindungan Diri (PPD)

PPD mungkin dipandang sebagi usaha terakhir dan hanya dipertimbangkan saat pemeriksaan sebagai langkah pengendalian yang sesuai. PPD meletakkan tanggungjawab kembali pada setiap pegawai.

Penggunaan PPD sering kali dilihat sebagai barang yang murah untuk melindungi para pekerja, Meskipun demikian langkah pengendalian ini memiliki beberapa masalah biasanya Akibat perlindungan pekerja yang tidak memadai Ada beberapa alasan untuk hal itu:

·         PPD mungkin tidak nyaman untuk dipakai, karena itu sering kali kesulitan mendapatkan pekerja yang memakainya.
·         PPD harus cocok dengan keadaan pribadi pekerja, bila terjadi sebaliknya itu akan menjadi tidak tepat dikenakan dan gagal melindungi pemakainya.
·         orang yang bertanggungjawab untuk memeilih ppd hanya memiliki sedikit atau tidak memiliki pengetahuan pentingnya batas-batas pengunaan alat tersebut.
·         pemeliharaan standart sering itdak baik, menjadikan ppd tidak dapat dipakai.
..\..\..\..\..\My Documents\My Pictures\10-016\10-016-2\i13.bmp
Gambar. 13 Pemakaian Masker Pengaman

Antisipasi

Bila organisasi melakuka persiapan menghadapai peristiwa yang tidak diharapkan, seperti kecelakaan ditempat kerja, kebakaran, kebocoran zat kimia atau ancaman bom, dampak dari peistiwa tersebut dapat diperkecil. Peristiwa itu tidak murni karena kecelakaan yang tidak terduga, hanyaorang yang enggan atau tidak mau mengantisipasi atau mempersiapkan diri.

..\..\..\..\..\My Documents\My Pictures\10-016\10-016-2\i14.bmp
Gambar. 14 Poster untuk menyadarkan tentang potensi bahaya dan bagaimana menghindarinya.


Obat Bius dan Alkohol

Pemakaian obat bius atau alkohol pada tempat kerja akan mempengaruhi para pekerja pada kemanpuan melakukan keamanan dan keberhasilan pekerjaannya tidak hanya berbahaya pada pribadinya tetapi juga pekerja lain dan masyarakat.pilot dan pengemudi profesional dilarang mengkonsumsi obat bius atau alkohol saat mengoperasikan peralatan.
Patutkah semua tempat kerja bebas dari obat bius dan alkohol?

Akibat akhir efek dari obat bius dan alkohol (rasa sakit) yang sangat berbahaya
Karena konsentrasi dan kemampuan anda untuk mengoperasikan mesin sedang terganggu.

Obat bius ilegal, alkohol dan pemberian resep obat bius memiliki potensi untuk mengurangi kemampuan kerja seseorang karena itu jangan mengambil resiko keamanan pribadi atau pasangan kerja anda dan jauhkanlah obat bius dan alkohol dari tempat kerja.

..\..\..\..\..\My Documents\My Pictures\10-016\10-016-2\i15.bmp
Gambar 15 Akibat penyalahgunaan alkohol dan obat bius ditemapt kerja


Lembar Pemeriksaan Bahaya

Kesadaran akan 6 jenis bahaya besar ditempat kerja, Akan memungkinkan para pegawai untuk membuat peberitahuan mengenai keputusan tentang keselamatan dan kesehatan tahap berikutnya adalah melengkapi daftar pemeriksaan bahaya yang diidentifikasikan pada bahaya tampat kerja

Lembar berikut adalah daftar pemeriksaan bahaya umum mengenai penyesuaian dengan perwilayahan organisasi keselamatan dan kesehatan kerja dapat dikembangkan daftar ini untuk menggabungkan syarat yang diijinkan.

Pada penyelesaian daftar pemeriksaan bahaya, prinsip pencegahan dan pengendalian dapat dimanfaatkan untuk mengurangi kecelakaan ditempat kerja baik luka maupun sakit.

Pada buku kerja tiap peserta latihan akan diminta unutk memeriksa tempat kerja menggunakan daftar pemeriksaan bahaya.


Contoh Umum Daftar Pemeriksaan Bahaya

Mohon diingat ini hanya sebagai panduan, setiap tempat kerja harus dibuat daftar pemeriksaan yang dirancang khusus sesuai dengan proses dan keadaannya.

Selalu melakukan pemeriksaan bahaya dengan teratur sebagai sarana ppenting dalam pencegahan kecelakaan. Daftar ini sebelumnya telah dikembangkan untuk menghemat waktu dan meyakinkan ketelitian pekerjaan yang telah dilakukan. Berbagai pendapat dan saran akan ditindak-lanjuti.

Koordinator Keselamatan dan kesehatan kerja............................................................
Tanggal pemeriksaan....................................................................................................
Daerah pemeriksaan.....................................................................................................
Orang yang bertanggung jawab pada pemeriksaan........................................................
Manajer pemeriksaan ulang oleh ...................................................................................
Berikan catatan/komentar pada setiap item....................................................................

Lantai
Kedataran permukaan...................................................................................................
Bebas dari papan yang dipaku......................................................................................
Benda yang terjatuh diambil..........................................................................................
Oli dan noda gemuk diseka..........................................................................................
Debu gergaji, gram disapu ...........................................................................................
Bahan/material persedidaan keluar................................................................................
Perhatian khusus pada daerah disekeliling mesin...........................................................
Lantai bersih saat tidak digunakan.................................................................................

Lorong
Lebar yang cukup untuk lalulintas perjalanan..................................................................
Lampu yang memadai..................................................................................................
Permukaan yang bebas dari kerusakan..........................................................................
Diberi tanda batas dengan garis putih/marka jika mungkin..............................................
Bersih dari kotak, bahan/material, sampah.....................................................................
Bersih dari troli, truk tangan, dll.....................................................................................
Bersih dari kabel listrik..................................................................................................
Pandanngan yang tidak terhalang saat berpapasan........................................................

Mesin
Sesuai dengang ukuran ruang kerja...............................................................................
Keamanan yang memadai.............................................................................................
Alat menghidupkan dan mematikan mudah dijangkau oleh operator................................
Kebersihan...................................................................................................................
Tingkat suara yang lebih baik........................................................................................
Menyeka lantai untuk mencegah tetesan oli dilantai........................................................
Penerangan yang baik..................................................................................................
Tidak ada lekukan atau lipatan......................................................................................

Bangku kerja
Bersih dari sampah.......................................................................................................
Perkakas yang tidak digunakan disimpan pada tempatnya.............................................
Tidak ada perkakas yang berbahaya.............................................................................
Bangku untuk pekerjaan ditempat tinggi........................................................................

Api
Tempat pemadam kebakaran, kecepatan layanan dan tanda yang jelas untuk setiap  kebakaran.  
Sarana yang memadai untuk keluar saat terjadi kebakaran..............................................
Pintu keluar yang mudah untuk dibuka dari dalam..........................................................
Pintu keluar yang tidak terhalang...................................................................................
Sistem peringatan bahaya berfungsi dengan baik..........................................................
Tuntunan yang berguna dan mudah dilihat saat kebakaran..............................................
Karyawab yang akan keluar tidak terhalang....................................................................
Jalan dan tangga bebas hambatan................................................................................


Penerangan umum
Kuat pencahayaan yang sesuai.....................................................................................
Pencahayaan alam yang baik........................................................................................
Pantulan yang baik dari dinding dan atap......................................................................
Tidak ada cahaya langsung yang menyilaukan...............................................................
Lampu yang sesuai dan keadaan baik...........................................................................
Tidak hanya menggunakan satu lampu..........................................................................
Lampu darurat yang siap dipergunakan.........................................................................

Jendela
Keamanan atau pemasangan tebal kaca yang sesuai.....................................................
Bersih, mendapat penyinaran yang berlebih saat siang hari.............................................
Tidak ada jendela yang pecah.......................................................................................
Bingkai bebas dari debu, timah atau sampah.................................................................

Lantai tangga dan landasan
Tidak licin atau tidak ada anak tangga yang patah..........................................................
Gagang/pengangan tangga dalam keadaan baik............................................................
Landasan yang bebas dari peti dan penghalang lainnya.................................................
Jeruji anti selip dalam keadaan baik..............................................................................
Landasan kaki ada pada seluruh bagian tangga.............................................................
Kolom pendukung dalam keadaan baik.........................................................................

Tangga panjat dan trap
Disimpan pada tempatnya............................................................................................
Tidak ada pijakan yang patah atau hilang atau rusak......................................................
Sesuai dengan standart Australia..................................................................................

Penyimpaan
Tempat penyimpanan dirancang pada masalah minimum pengangkatan benda................
Material disimpan pada rak dan sedapat mungkin ditempatkan dilaci .............................
Rak susun bebas dari debu dan sampah.......................................................................
Tumpukan yang seimbang dengan fondasi yang baik....................................................
Tumpukan yang berlapis sedapat mungkin diikat...........................................................
Lantai disekitar rak dan tumpukan bersih dari sampah....................................................
Diminta material diambil dari atas tumpukan bukan ditarik dari bawah.............................
Kerudung dan pembungkus diperbaiki...........................................................................

Kelistrikan
Perlengkapan yang tidak digunakan sebaiknya disimpan................................................
Tidak ada jek, soket, saklar yang rusak.........................................................................
Tidak ada kabel yang terjulai atau lecet..........................................................................
Peralatan catu daya pada keadaan yang baik................................................................
Tidak ada kabel yang melintas dilantai...........................................................................
Transformator yang dipisahkan ....................................................................................
Tidak ada kabel yang terkilir .........................................................................................

Fasilitas staf
Kamar kecil yang bersih................................................................................................
Toilet yang bersih, loker/lemari pakaian yang bersih.......................................................
Koran, kertas makan dll, tempat sampah.......................................................................
Ruang makan yang bersih dan rapi................................................................................


Peralatan bantu
Rak dan almari bersih dan sesuai urutan........................................................................
Tidak ada material yang perlu dipindahkan.....................................................................
Tandu/sorongan pada posisinya...................................................................................
Nomor darurat telah dipasang ......................................................................................

Sampah
Tempat sampah terpasang pada sekeliling pabrik..........................................................
Tempat sampah dikosongkan secara teratur..................................................................
Oli, serbuk besi, dan bahan mudah terbakar dimasukkan pada kaleng/tangki..................


Lembar Data Keamanan Material (LDKM)

Sebagian besar undang-undag keselamatan dan kesehatan kerja menghendaki pabrik atau supliyer bahan zat kimia bahan ditempat kerja untuk menyediakan ldkm

Ldkm disediakan sebagai permintaan dari pabrik dan supliyer dan menyediakan informasi yang berhubungan pada baha kimia dan zat kimia. Semua ldkm dibuat dengan bentuk standart dan terdiri dari 6 bagian utama;

1.    Pengantar - nama perusahaan, alamat, nomor telpon
2.    Identifikasi - nama barang, no assosiasi dan kide, penjelasan fisik dan kimiawi.
3.    Informasi bahaya kesehatan - efek pada kesehatan, saran untuk pertolongan pertama, untuk variasi perngiriman, nasehat untuk dokter.
4.    Tindakan pencegahan selama pemakaian - batas pencahayaan, pengendalian mesin, perlindungan pribadi (termasuk ppd yang disaranakan), tingkat daya bakar.
5.    Informasi penangan yang aman - pengendalian agar tidak terjungkir, pembuangan yang aman, informasi bahaya ledakan dan kebakaran, dan informasi lainnya.
6.    Data toxicologi - informasi toxicity



Ldkm dirancang untuk menyediakan informasi bagi dokter, insinyur/teknisi, anggota komite keselamatan dan kesehatan kerja, manajer, petugas layanan darurat pegawai dan perusahan. Karena itu beberapa informasi tidak ada hubungan dengan kepegawaian/tenaga kerja. Namun demikian beberapa bagian penting harus diketahui dengan baik oleh para pegawai seperti:
a)    Identifikasi
b)    Informasi bahaya kesehatan
c)    Tindakan pencegahan selama pemakaian
d)    Informasi penangan yang aman

Berikut ini adalah salinan dari ldkm yang dikirimkan oleh PT. Mobil Oil Australia.
Data keamanan lengkap untuk mengirim bahan bakar (petrolium). Pertanyaan tentang ldkm pada buku kerja dapat dijawab dengan contoh atau sesuatu yang sesuai ditempat kerja.


LEMBAR DATA KEAMANAN MATERIAL


IDENTIFICATION                                                                                          page 1of 5

Product Number                                    U.N nomor 1203
UNLEADED GASOLINE 91 RON        Hazchem Code 3(Y)E
HYDROCARBON                                 D.G. Class/Su Risl: 3.1
Manufacture Code                                 Poisons Schedule: S5
                                                               2204(39016-01)  AS 1940(Class: 3.1

use : Motor fuel

Physical Description/Properties

Appearance                                           Purple liquid     Odour: Hydrocarbon
Bolling Point                                           >25C            pH: Not Applicable
Melting Point                                          Not Applicable
Pour Point                                              Not Applicable
Viskosits pd 40c,cSt"                             <1,0
Viskosits pd 100c,cSt"                           Not Applicable
Vapour Pressure(mm of Hg at 25C):    400.0
Specify Gravity                                       0.72
Flash Point                                             -40C (ASTM D-56)
Flammability limits                                 LEL 1.1%, UEL 7.6%
Solubility in Water(g/L)                           Neglible

ingrredients

Chemical Entity(CAS No.)    proportion
UNLEADEDGASOLINE        100
BENZENA(71-32-2)        5

All components are registered in accordance with the Australian Inventory of Chemical Substance

The following product ingredients are cited on the lists below

Chemical name       CAs Number      list Citations
BENZENE (Component analysis)        71-43-2         1,2,3,4
--- Key to list Citations ---
1=ACGIH, 2=IARC, 3=NTP, 4=NCI


Uleaded Gasoline 91RON                                                                         page 2 of  5

Health Hazard Information

Prolonged exposure to high concentration of gasoline vapours has caused kidney damage
and kidney cancer in laboratory studies (see section TOXICOLOGICAL DATA).
Slight eye irritation. Moderate skin irritation, Respiratory irritation, Dizziness
nausea, loss of consciousness. Prolonged, repeated skin contact with low viscosity materials may defat the skin resulting in possible irritaion and dermatitis.

Acute:
Swallowed    Sligt Toxic.
Eye               Slight Irritant
skin               Slightt toxic, Moderate irritation
Inhaled         Moderately Toxic

chronic: (refer to health effects above).

                                Toxicity                    Irritation
                             Oral   Dermal   inhal.       Eye    Skin
Material Hazard Code (MHC)    1       1      2           1       2

Assigned codes 0-4 with 0 indicating lowest MHC
classification.(NA = not Applicable, NE = Not Established, C = Corrosive)
(* indicates estimated code based on testing of similar product and/or the components).

First Aid
Swallowed: Do NOT induce vomiting. Give 1 to 2 glasses of water. Obtain medical
attention or call an ambulance. ( noteto phisicain: Material if aspirated into the lungs
may cause chemical pneumonitis. Gastric lavage should only be given after
endottrachenal intubation. treat appropriately).

Eye: Flush thoroughly with water. If irritation persists, call a doctor.

Skin: wash contact areas with water. Launder contaminated clothing before re-use.

Inhaled: Remove from further exposure. If respiratory irritation, dizziness, nausea, or
unconsciousness occurs, seek immediate medical assistance and call an ambulance. If breathing has stopped, use mouth to mouth resuscitation.

Advise to Doctor: Treat symptoms with reference to spacific health effects identified above.

Uleaded Gasoline 91RON                                                                         page 3 of 5

Precautions for use

Exposure Standards: 3.00 ppm

                                                         Wt.%         Exposure        Limits          Source
Hazardous Ingredients (Approx)      mg/M3         pmm           (Notes)
UNLEADED GASOLINE                100               900               300             A
                                                         900               300                M
BENZENE(71-43-2)                        5                   30                  10              A               
                                                         30                 10                   M

Source:
A=ACGIH-TLV, A*=Suggested-TLV, M=Mobil, S=Supplier, NE=Not Established
Note:
Limits shown for guidance only. Follow applicable regulatios.
(Refer WORKSAFE Australi Exposure Standards)

Engineering Controls:
Use in well ventilated areas. Local exhaust ventilation may be necessary to mimimise excessive vapouror mist release into Working environment. Ventilation required and equipment MUST be explosion proof.Use away from all ignition sources.

Personal Protection:
General eye contact is unlikely with this type material. if eye contact is likely,
safety glasses with side shields or chemical goggles must be worn.

Skin Protection:
if prolonged and repeated skin contact is likely, oil impervious gloves MUST be worn.
Good personal hygiene practices should always be followed.

Inhalation:
Approved respiratory protective equipment MUST be used when vapour or mist concentrations exceed applicable standards.

Flammability:
Highly Flammable.
Lower explosive limit: 1.1%, upper explosive limit: 7.6%















Uleaded Gasoline 91RON                                                                         page 4 of 5

Safe handling information

Storage and transport:
U.N. Number: 1203, Shipping Name: PETROL, Hazchem code: 3(Y)E, Dangerous
Good Class/Subsidiary Risk:3.1, AS 1940 Classe: 3.1

Spills and Disposal:
Contain and absorb on fire retardent treated sawdust, diatomaceous earth, etc.
shove up and dispose of at an appropriate licensed waste disposal site in ccordance with current applicable laws and regulations and product characteristics at time of disposal.Runoff may create fire or explosion hazard in drain system. Product is suitable for burning in an enclosed, controlled burner for fuel valve or disposal by supervised incineration. Such burning may be limited by the local authority. Product can be disposed of at an appropriate licensed waste disposal site.Use of these methode is subject to user compliance with applicable laws and regulations and consideration of product characteristics at time of disposal.

Fire/Explosion Hazard: Highly Flammable.
Flash Point : -40C (ASTM D-56).
Flammability limits: LEL 1.1% UEL 7.6%
Extinguishing Media: Foam,dry chemical, CO2 and water fog.

Special Fire Fighting Procedures:
Use water to cool fire-exposed containers. If a leak or spill has not ignited, use water spray to disperse the wapours and to protect personnel attempting to stop leak.
water spray may be used to flush spill away from exposures. For fires in enclosed areas. firefighters MUST use self-contained breathing apparatus. Prevent runoff from fire control or dilution from entering waterways, sewers or drinking water supply.

Unusual Fire and Explosion Hazards:
EXTREMELY FLAMMABLE. Vapour accumulation could flash and/or explode if in contact with open flame.

Other information:
Reactivity Data:
stability(thermal, light etc): Stable
Condition to Avoid: Heat, sparks, Flame and build up of statis electricity.
Incompatibility(material to avoid): Halogend, strong acids, alkalies and oxidisers.
Hazardous Decomposition Product: Carbon monoxide.
Hazardous Polymerization : Will not occur.












Uleaded Gasoline 91RON                                                                         page 5 of 5

Precaution for use

Oral Toxicity (Rats):
LD50: >5g/Kg. Considered to be no more than slightly toxic based on single dose level testing at 5 g/Kg

Dermal Toxicity (Rabbits):
LD50: >2g/Kg. Considered to be no more than slightly toxic based on single dose level testing at 2 g/Kg

Inhalation Toxicity (Rats):
Moderately toxic -- based on of similar products and/or the components

Eye Irritation (Rabbits): Cause slight irritation.

Skin Irritation (Rabbits): Moderately Irritating.

Chronic Toxicology (Summary):
Laboratory studies have shown that gasoline vapours administered in high concentrations over a prolonged period of time caused kidney damage and kidney cancer in rat and liver cancer in mice. Generally human exposures to gasoline vapours are considerably less than those used in laboratory studies. as far as scientist know, low level or infrequent exposure to gasoline vapours is unlikely to
be associated with cancer or other serious diseases in humans.

Other Toxicology Data:
Gasoline consist of complex blend of petroleum/processing derived paraffinic, olefinic, naphthenic and aromatic hydrocarbons which may contain up to 5 percent benzene and dosages of multifunctional additives. Repeate exposure to low levels of benzene (< 100 ppm) has been reported to result in blood abnormalities in both
animals and humans including anaemia and, in rate cases, leukaemia. These effects ware not observed in repeated exposure to vapours from unleaded gasolie containing 2% benzene - see above.

contact point : Industrial Hygiene: J.D. Jones.
Technical Service: Senior Technical Advisor Medical: P.S. Smith
Telephone: Revision Date:


Disclaimer
It is believed that the information given in this bulletin is accurate at the issue date.
It is offered in good faith, but without guarantee nd without responsibility for its accuracy. This  company pursues a policy of ongoing research and development aimed at production improvement and, therefore, may change the formulation specification and characteristics of its product without notice.It is the user's responsibility to verify the current formulation, spscification or characteristics of a product, and to ascertain that it is suitable for an intended use or application.





Bagian - 2

Prosedur Penataan Tempat Kerja


Penataan Tempat Kerja

..\..\..\..\..\My Documents\My Pictures\10-016\10-016-3\i01.bmp

Gambar 1. Penyimpanan barang secara benar dan rapi adalah hal yang penting

Seperti rumah anda sendiri, yang harus dijaga kebersihan dan kerapiannya agar aman dan nyaman untuk hidup di dalamnya, maka daerah tempat kerja anda juga harus dijaga kebersihan dan kerapiannya sehingga menjadi linkungan yang aman dan nyaman. Seperti pepatah lama “Satu tempat untuk semuanya, semuanya pada tempatnya”. Hal ini sebagai dasar kebijakan penataan tempat kerja yang baik.

Adalah suatu hal yang penting dalam menata tempat kerja yang baik. Hal ini dapat mencegah kecelakaan kerja dan timbulnya penyakit.

Penataan tempat kerja berarti :

Semua area kerja dan area penyimpanan bersih, rapi dan teratur.
Menyingkirkan barang-barang dan peralatan yang tidak penting/tidak terpakai.

Ciri-ciri penataan tempat kerja yang buruk :

Pencahayaan minim, kotor dan tidak rapi
Bahan-bahan, peralatan dan sisa bahan terletak di lantai dan bangku kerja.
Antar mesin tidak terdapat tempat yang cukup untuk berjalan.
Kita bisa disiapkan untuk menerima berbagai standar kondisi pada saat mengerjakan mobil kita, akan tetapi menurut anda apakah :
Seorang mekanik yang mengerjakan mobil balap dapat atau akan menerima kondisi yang  sama.

..\..\..\..\..\My Documents\My Pictures\10-016\10-016-3\i02.bmp
Gambar 2. Mobil Balap

Apakah anda percaya, atasan akan menerima seorang insinyur bekerja pada sebuah pesawat terbang komersial dengan keadaan tubuh kotor dan sepertinya pakaian kerjanya tidak dicuci berminggu-minggu?

Ketidakbersihan dan ketidakrapian mungkin dapat diterima secara normal dalam tempat kerja, akan tetapi yang dibutuhkan bukan hal seperti itu. Setiap individu pada tempat kerja harus berperan serta dalam mengembangkan dan menjaga penataan tempat kerja yang sistematis.

..\..\..\..\..\My Documents\My Pictures\10-016\10-016-3\i03.bmp
Gambar 3. Sebuah bangku kerja yang tidak rapi

Penataan yang bagus memungkinkan bagi setiap pekerja dapat mencurahkan perhatiannya pada job yang diberikan secara penuh.

Peralatan dan bahan material tersiap sedia dan selalu pada tempat yang sama, terdapat ruang kerja yang sesuai dan pekerja tidak terganggu oleh barang-barang yang tidak relevan dengan pekerjaan saat itu.

..\..\..\..\..\My Documents\My Pictures\10-016\10-016-3\i04.bmp

Gambar 4. Sebuah bangku kerja yang rapi dan teratur

Bandingkan dengan bangku kerja yang terdapat pada halaman sebelumnya.

Seperti yang manakah bangku kerja anda?

Penumpukan dari segala macam debu harus dibersihkan secara teratur dari atas pipa-pipa, balok-balok dan mesin-mesin, khususnya dari bantalan dan permukaan-permukaan panas yang lain. Bahaya ledakan debu timbul pada saat yang akan terbakar dalam bentuk bubuk.

Penataan tempat kerja terhadap bahan-bahan kimia harus dilihat bahayanya dengan empat hal :

Inhalasi/pernapasan (terhirup)
Absorbsi(mengenai kulit)
Ingesti/tenggorokan(tertelan)
Injeksi/tertusuk(oleh jarum atau benda tajam yang lain)


Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penataan Tempat Kerja


Terdapat tiga persyaratan utama untuk penataan tempat kerja yang baik.

Lay out yang sesuai dan penataan peralatan dan fasilitas yang baik.
Penanganan dan penyimpanan material yang benar.
Kebersihan dan kerapian.

Untuk menentukan area kerja harus diperiksa :

Apa yang harus dikerjakan untuk menyediakan ruang kerja yang cukup luas dan sesuai dengan kebutuhan, dan tempat yang cukup untuk penyimpanan seluruh peralatan dan bahan/material, dan menyediakan fasilitas yang tepat untuk pemindahan material.

Seluruh mesin-mesin, bangku-bangku kerja, dan perlengkapan lain harus diatur untuk memberikan ruang pergerakan yang cukup bagi pekerja dan peralatan-peralatan portabenya.

Seluruh barang yang tidak berguna harus disingkirkan.
Material dan peralatan portabel harus hanya disimpan di ruang penyimpanan.


Penataan Tempat Kerja Yang Buruk


Penataan tempat kerja yang buruk ditampakkan dari :

Tidak terpenuhinya standar lay out tempat kerja dan standar peralatan

Penataan ulang yang tidak sah
Peralatan tidak terletak pada tempat yang telah ditentukan pada Perencanaan yang sudah disetujui/di acc.

Peralatan yang rusak atau usang
Mesin dan peralatan yang tidak aman untuk digunakan, rusak, cat yang terkelupas atau berubah rupa.

Peralatan portabel yang berceceran
Alat-alat listrik dan perlengkapan lain yang ditempatkan atau digunakan malahan menghambat operasi suatu sisitem.
Kebocoran
Bahaya kebocoran angin, gas, air dan oli atau zat pendingin ; kebocoran dari pipa-pipa penghantar, tangki-tangki dan penampung lainya.
..\..\..\..\..\My Documents\My Pictures\10-016\10-016-3\i05.bmp
Gambar 5. Contoh penataan tempat kerja yang buruk

Tonjolan keluar
Bahaya dari tonjolan-tonjolan benda dari rak, bangku, fililng cabinet atau meja.
Tumpukan barang yang tidak stabil
Tumpukan barang yang tinggi dan berat yang tidak stabil sehingga mudah roboh.
Jalan kerja yang kacau
Kotak, keranjang sampah, rak penyimpanan dan potongan atau tumpukan material, ember dan palet terletak di jalan kerja sehingga membahayakan dan menghambat dalam operasi.
Peralatan yang terbebani secara berlebihan
Struktur, rangka-rangka, rak, ember dan palet dibebani secara tidak tepat atau dibebani melebihi kapasitasnya.
Peralatan pengganti/darurat
Pemakaian yang tidak tepat pada peralatan standar ; menggunakan peralatan pengganti sedangkan peralatan yang standar tersedia.
Resiko kesehatan
Dari kontak langsung dengan zat kimia
Kebersihan dan kerapian yang tidak memuaskan
Lantai dan dinding yang kotor
Penumpukan debu dan oli dijalan kerja dan area kerja ; dibawah bangku, mesin, rak, dan meja serta di pojok-pojok.
Pencahayaan yang kurang
Hubungannya dengan lampu-lampu yang hilang, peralatan yang kotor atau warna tembok yang gelap.
Peralatan kotor yang tidak perlu
Bangku kerja, rak kerja, mesin-mesin, keranjang dan sejenisnya yang kotor. Debu, potongan-potongan sisi kerja dan sampah dibiarkan bertumpuk.



Kamar kecil yang kotor
Kamar kecil dan wastafel (fasilitas cuci) yang berdekatan dengan area kerja dalam keadaan kotor. Kekurangan/kehabisan sabun, tisu pembersih dan lain-lain.

Perlengkapan pribadi
Baju, kotak makan siang, tergantung atau terletak di atas bangku kerja, di atas mesin. Barang-barang tersebut tidak terletak pada tempatnya yang benar.
 
Sampah dan sisa-sisa potongan bahan
Puntung rokok, kertas-kertas, botol, atau jenis sampah lain berceceran di atas lantai atau di halaman.

Bahaya benda-benda yang menonjol keluar
Paku-paku, sudut-sudut yang kasar dan bergerigi, kaca pecah, kabel-kabel yang menggantung, dan lantai atau paving yang pecah dan sebagainya.




Metode Pembersihan


..\..\..\..\..\My Documents\My Pictures\10-016\10-016-3\i06.bmp

Gambar 6. Menjaga kebersihan lingkungan kerja

Banyak orang menggunakan angin dari kompressor untuk menghilangkan debu dari pakaian, bangku kerja, struktur, almari dan fiting lampu. Halini beresiko tinggi dan berbahaya karena dapat menimbulkan ledakan debu. Debu dan partikel kotor lainnya dapat terhirup atau mengenai mata yang tidak terlindungi.

Bahaya dari terhirupnya asbestos fibres (debu rem) dapat menyebabkan kangker paru-paru, hal ini tidak secara luas disadari bahwa hampir semua short fiber terhirup paru-paru dapat mengakibatkan kerusakan yang sama. Peralatan vacum cleaner yang tepat dengan alat untuk menjangkau sudut-sudut yang sempit, filter debu yang terpelihara dengan baik adalah sesuatu hal yang harus dilakukan pada pekerjaan yang menimbulkan debu.

Sapu, sikat untuk membersihkan lantai, alat-alat pembersih dan sabun detergen atau larutan pembersih harus tersedia untuk digunakan oleh para pekerja.   
Pada saat membersihkan ruangan, pindahkan matrial yang tidak diperlukan ketempat dimana material tersebut dapat dengan mudah dipindahkan ke tempat sampah. Jangan di sebarkan di atas lantai.

Tempat penampungan limbah harus dikosongkan secara periodik dan isinya (limbah)
Dimusnahkan dengan cara yang direkomendasikan/dianjurkan.


Penyimpanan


Masalah yang biasanya timbul pada hal penyimpanan adalah tidak cukupnya tempat/ruang untuk meletakkan barang-barang. Pada beberapa instansi masalah ini dapat diatasi dengan menambah rak-rak peralatan dan material.

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan pada sistem penyimpanan barang
Penyimpanan material harus direncanakan terlebih dahulu.
Barang-barang yang sering digunakan diletakkankan pada tempat yang terdekat dengan pekerja dan barang yang lebih berat ditaruh pada ketinggian yang sesuai.

..\..\..\..\..\My Documents\My Pictures\10-016\10-016-3\i07.bmp

Gambar 7. Menyimpan barang pada ketinggian yang sesuai

Alarm, lampu penerangan, saklar dan panel kontrol, peralatan pertolongan pertama dan fasilitas cuci, kesemuanya ini harus lancar/berfungsi baik.
Pemadam kebakaran harus mudah dicapai/didapatkan.
Jalan keluar/masuk dan jalan/gang kerja harus bebas hambatan

Tabung-tabung yang berisi cairan, gas yang mudah terbakar atau beracun, zat kimia yang reaktif harus disimpan di dalam bangunan yang terpisah dan harus mematuhi MSDS recommendations.
Wadah-wadah barang, rak, palet digunakan dimana itu dimungkinkan, dengan peralatan penanganan mekanik yang sesuai.
Pipa-pipa, ruji-ruji dan material bulat lainnya harus ditumpuk dalam lapisan-lapisan yang terpisah oleh strip pada ujung-ujungnya atau di dalam rak.
Lembaran baja, khususnya plat tipis, berbahaya jika diangkat dengan tangan, harus ditangani secara mekanik.
Material yang mudah terbakar (seperti kain yang berminyak) tidak boleh ditumpuk dalam tumpukan yang tinggi.

Pemeliharaan dalam Penataan Tempat Kerja


Di bawah ini diberikan tiga contoh latihan penataan tempat kerja yang baik :

1.    Bagi pekerja yang mengambil kotak peralatan untuk memelihara atau memperbaiki kendaraan, peralatan-peralatan atau mesin-mesin.

..\..\..\..\..\My Documents\My Pictures\10-016\10-016-3\i08.bmp
Gambar 8. Sebuah kotak alat pekerja

Buatlah apa yang akan dikerjakan menjadi aman untuk dikerjakan. Putuskan dari segala sumber listrik.
Bersihkan, cuci, atau sikat komponen agar pekerja tidak terkena kotoran.
Bersihkan seluruha sisa kotoran yangtimbul dari kegiatan pembersihan di atas.
Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai melebihi beben kerjanya.
Sebelum membuka tabung, container atau pipa, tanyakan pada diri anda sendiri bagaimana jika benda-benda tersebut berisi cairan?
Cairan yang dialirkan dari bak penampung harus dibuang dengan cara yang benar bukan dibuang pada saluran air.
Tempatkan bagian kendaraan yang sudah dilepas ke dalam container.
Simpan bagian-bagian yang tak terbungkus dalam suatu form atau urutan. Gunakan sistem pelabelan jika anda belum terbiasa dengan asembling/perakitan.
Jangan simpan bagian kendaraan di tempat yang terganggu oleh pergerakan atau jalan masuk.

Amankan sudut-sudut tajam , tonjolan tajam, dan bagian tajam lainnya.
Gunakan penutup debu jika diperlukan.
Gantikan bagian/parts yang rusak.
Setelah merakit ulang lepaskan semua karat dan perbaiki cat kendaraan yang rusak.
Hilangkan penetesan dan kebocoran-kebocoran.
Buang barang yang sudah tidak akan digunakan lagi.

..\..\..\..\..\My Documents\My Pictures\10-016\10-016-3\i09.bmp
Gambar 10. Buang benda-benda yang sudah tidak penting/terpakai.

2.    Bagi pekerja yang akan bekerja pada bangku kerja
Gunakan rak, laci meja dan almari untuk menyimpan peralatan dan pisahkan setiap bagiannya. Simpan barang yang sering dipakai sitempat yang dekat dan simpan barang yang berat dalam ketinggian yang sesuai.
Bersihkan kembali bangku kerja setiap akhir pekerjaan dan setiap akhir jam kerja.
Bersihkan kembali peralatan sebelum dikembalikan pada tempat penyimpanannya.

..\..\..\..\..\My Documents\My Pictures\10-016\10-016-3\i10.bmp
Gambar 10. Sebuah tempat kerja yang diatur dengan baik
Pada saat anda bekerja, jangan sampai barang/benda kerja anda tercecer di daerah kerja selain daerah kerja anda.
Setiap tiga bulan, cuci permukaan cat disekitar daerah kerja anda kemudian dilanjutkan dengan laci dan almari anda, simpan kembali atau buang barang yang sudah tidak dipakai sementara waktu khususnya zat pembersih, zat-zat kimia dan produk-produk bahan bakar.
Hindari menghiasi bangku kerja , dinding, almari dsb dengan gambar wanita, pakaian dan kertas kerja
3.    Bagi pekerja yang sedang mengerjakan mesin-mesin (Mesin pengangkat, mesin bubut dll)
Gunakan rak-rak, laci, dan almari untuk menyimpan alat-alat dan setiap alat mempunyai tempat sendiri-sendiri. Simpan alat yang sering digunakan di tempat yang dekat dan benda/alat yang berat pada ketinggian yang sesuai.
Bersihkan kembali permukaan tempat kerja pada saat selesai tiap-tiap pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.
Lumasi mesin sesuai dengan instruksi buku petunjuk dari pabrik pembuatnya.
Bersihkan mesin setiap seminggu sekali.
Cuci permukaan mesin yang dicat setiap tiga bulan.
Lakukan tindakan anti karat pada akhir pekan dan hari libur dan hilangkan segera jika timbul karat.
Hilangkan serpihan dari mesin segera dan ambil langkah untuk menhentikan penyebabnya.
Kembalikan seluruh alat ke tempat masing-masing pada setiap akhir pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.
Rawat dan perbaiki mesin pada saat diperlukan. Tindakan pencegahan lebih diutamakan daripada menunggu bencana terjadi
Bagian -3

Prosedur Perlengkapan Pemadam Kebakaran

 


Perlengkapan Pemadam Kebakaran


Sifat api

Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api. 

Gambar 1.

Bahan bakar adalah bahan yang dapat terbakar, baik padat, cair maupun gas.  Bahan yang mudah terbakar adalah setiap benda yang mudah menyala dan terbakar dengan cepat.

Panas dapat berasal dari nyala api, percikan bunga api, puntung rokok, gesekan, sumber listrik, pipa panas dan perlengkapan.

Oksigen umumnya berasal dari udara dan juga sebagian dari reaksi kimia.

Mencegah api

Tanpa bahan bakar, tidak akan terjadi api.

Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dengan cara:
  • Menghilangkan bahan bakar yang tidak diinginkan seperti sampah dan limbah.
  • Menyimpan bahan bakar dan bahan yang dapat terbakar dengan hati-hati.

Gambar 2.


Tanpa panas, tidak akan terjadi api.

Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dengan cara:
  • Berhati-hati bila bekerja dengan panas.
  • Menghilangkan sumber panas yang tidak diinginkan.

Memadamkan api yang tidak diinginkan  dengan cara mendinginkan bahan bakar yang sedang terbakar untuk menghilangkan panas.

Gambar 3.

Tanpa oksigen tidak akan terjadi api.
Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dengan cara menjauhkan bahan bakar yang terbakar agar tidak berhubungan dengan oksigen.
Memadamkan api yang tidak diinginkan dengan menutupnya sehingga tidak berhubungan dengan oksigen.

Gambar 4.

Api tidak dapat muncul tanpa panas.  Jagalah selalu semua kemungkinan munculnya sumber panas. 
  • Berhati-hati dengan listrik.
  • Rawat alat, kabel-kabel, kabel extensi dan stop kontaknya tetap dlalam keadaan baik.
Gambar 5.
  • Gunakan stop kontak yang telah diakui, jangan berimprovisasi.
  • Jangan membebani kabel berlebihan.
  • Jangan menginjak atau menggilas dengan troli kabel listrik fleksibel, insulator yang rusak dapat menimbulkan busur api.

Gambar 6.

  • Jangan menggunakan api (sebagai penerangan) tanpa perlindungan yang cukup agar api tersebut tidak menyambar bahan-bahan yang dapat terbakar.

Berhati-hatilah saat memanaskan atau mengelas.
  • Singkirkan bahan-bahan yang mudah terbakar saat menggunakan lampu semprot (blow lamp), obor gas dan peralatan potong oksigen.
  • Periksa percikan api dari busur pemotong dan pengelasan tidak jatuh pada bahan yang dapat terbakar.
  • Gunakan hanya pemanas yang disarankan.
  • Tempatkan pemanas sedemikian rupa sehingga tidak terbalik.
  • Jauhkan pemanas dari sekat kayu, kain terpal dan bahan yang dapat terbakar lainnya.
  • Singkirkan bahan yang dapat terbakar  dari peralatan pemanas, bahan bakar yang panas, knalpot engine, dan perlengkapan panas lainnya.
  • Patuhi tanda “dilarang merokok”.
  • Jangan merokok di area yang dapat menimbulkan kebakaran.
  • Buang puntung rokok pada tempat yang aman.

Gambar 7.

Pada sebagian benda seperti  kain lap yang berminyak, panas dapat muncul karena reaksi kimia.  Sebagai contoh, pembakaran yang tiba—tiba dapat menyebabkan kebakaran di tumpukan lap tersebut.
  • Kosongkan tempat sampah setiap hari.
  • Jangan menyimpan timbunan kain yang berminyak di dalam locker.

Api  tidak dapat menyala tanpa panas. Hilangkan semua bahan-bahan yang dapat  terbakar yang tidak diperlukan sesegera mungkin.

  • Bersihkan tempat kerja anda secara teratur.
Gambar 8.
  • Buang kotoran dan limbah pada wadah yang benar.
  • Buang kain lap yang berminyak dan berlemak ke dalam tempat sampah yang dilengkapi dengan tutup dan seal perapat.
Gambar 9.

Hati-hati dengan gas yang mudah terbakar (seperti asetilin, LPG, dll.) dan cairan yang mudah terbakar (seperti, bensin, minyak tanah, cairan pembersih, solvent, tiner, dll.)  Gas dan cairan yang mudah terbakar sebaiknya disimpan pada area yang terisolasi dan jauh dari sumber panas.

Gambar 10.

  • Rawat semua pipa gas, katup-katup dan perlengkapan tetap dalam kondisi baik.
  • Gunakan hanya alat tangan yang tidak dapat menimbulkan percikan bunga api untuk membuka wadah cairan yang dapat terbakar.
  • Bila cairan yang dapat  terbakar diperlukan, gunakan sesedikit mungkin.  Simpan cairan yang dapat terbakar pada wadah logam yang tertutup.
  • Jangan merokok saat menggunakan cairan yang dapat terbakar.
  • Bersihkan setiap tumpahan cairan yang dapat terbakar pada pakaian anda, hindarkan dari sumber panas dan segera informasikan kepada supervisor anda.
  • Jangan gunakan bensin, minyak tanah atau spiritus untuk menyalakan api.

Hindarkan debu yang berbahaya. Mungkin beberapa jenis debu sangat mudah terbakar dan dapat meledak saat bercampur dengan udara.

  • Bersihkan area yang berdebu sebelum mengelas atau bekerja dengan peralatan listrik.

Gambar 11.

  • Hati-hati saat bekerja di dekat perangkat penyedot debu.
  • Jaga tutup kotak debu tetap tertutup dengan rapat.
  • Jaga stop kontak lampu bebas dari debu.

Klasifikasi api

Api kelas A.

Api kelas A adalah yang paling umum,  yang bersumber dari  kayu, pakaian, kertas dan bahan-bahan paking.
Gambar 12.

Mendinginkan bahan yang sedang terbakar adalah cara yang paling efektif untuk mematikan api kelas A.
Air dari ember, atau dari selang adalah cara yang terbaik untuk mematikan api kelas A.  Air biasanya tepat untuk mendinginkan bahan sampai pada titik dimana dia tidak dapat menyala lagi dan merembes jauh ke dalam sumber api.

Gambar 13.



  • Pemadam kebakaran jenis air juga sangat baik untuk mematikan api kelas A.

Gambar 14.

  • Pemadam kebakaran jenis busa juga dapat digunakan. Pemadam kebakaran jenis lain akan mematikan api kelas A yang kecil  tetapi tidak seefektif air.

Catatan:
Pemadam kebakaran jenis yang dibalik secara bertahap digantikan oleh jenis air-udara di sejumlah negara bagian.

Api kelas B

Api kelas B adalah berasal dari cairan yang mudah terbakar seperti bensin, minyak tanah, oli, grease, lemak, lilin, cat, thinner dan solvent.
Gambar 15.

Menutupi api agar tidak berhubungan dengan oksigen adalah cara yang paling efektif untuk memadamkan api  kelas B.
Peringatan:
Jangan sekali-kali menggunakan air untuk memadamkan api kelas B, air dapat menyebarkan cairan yang sedang terbakar.










Pemadam api dari bahan kimia berupa tepung kering dan gas karbon dioksida (CO2) sangat baik untuk memadamkan api kelas B.

Gambar 16.
Pemadam api busa sangat baik untuk memadamkan cairan yang terbakar di dalam wadah dimana cairan kelihatannya cukup panas untuk terbakar sendiri bila berhubungan dengan oksigen.

Gambar 17.


Api kelas C

Api kelas C berasal dari peralatan listrik seperti dudukan lampu, motor, generator, kabel, kawat, saklar, dan peralatan elektronik.

Gambar 18.












Menutupi api agar tidak berhubungan dengan oksigen adalah cara yang paling efektif untuk memadamkan api  kelas C.

Gambar 19.

Peringatan

Bahan  pemadam kebakaran harus bukan penghantar listrik untuk menghindari kejutan atau kerusakan peralatan.  Jangan sekali-kali menggunakan pemadam kebakaran dengan bahan air atau busa untuk mematikan api kelas C.  Bila anda dapat melakukannya dengan sangat hati-hati, matikan semua peralatan listrik yang sedang terbakar.

Alat pemadam api portable

Pemadam api portable biasanya ditempatkan pada tempat yang aman.
Ada 4 jenis alat pemadam kebakaran dengan beberapa perbedaan pada masing-masing jenisnya.
Pada bagian sisi alat pemadam  biasanya dilengkapi dengan  label instruksi.

Gambar 20.

Label ini memberikan rincian bagaimana menggunakan  pemadam api, juga dijelaskan untuk api jenis  apa digunkan.

Selalu baca plat instruksi sebelum anda menggunakan pemadam api….,


Pemadam kebakaran yang  berisi air

Ketiga pemadam kebakaran jenis berisi air hanya cocok untuk memadamkan api kelas A.

Pemadam ini dicat merah.  Rentang semprotannya berkisar 10m.  Digunakan sesuai petunjuknya.

Jenis pemadam bertekanan gas berkerja sampai kosong. 

Gambar 21.

Jenis pemadam bertekanan udara diaktifkan dengan alat picu dan dapat dihentikan setiap saat dengan cara melepas pemicu.

Gambar 22,

Pemadam Kebakaran Karbon Dioksida (CO2)

Alat ini diisi deengan karbon dioksida, cairan ini mempunyai tekanan yang sangat tinggi.  Jenis ini paling sesuai untuk memadamkan api kelas B dan kelas C.
Jenis ini dicat warna merah dengan garis/pita hitam. Ukuran kecil mempunyai kemampuan semprot sampai 1,2m dan yang berukuran besar mempunyai kemampuan sam pai 3m.

Gambar 23.

Pemadam ini harus mempunyai nozel penyembur agar dapat digunakan secara efektif dan aman. Yang dikosongkan adalah karbon diosida cair yang dengan cepat dapat berubah menjadi gas. Semprotan utama sangat dingin. Menkanisme pengoperasiannya harus terbuka penuh untuk mencegah agar nozel tidak membeku. Alat ini bias juga dilengkapi dengan plunyer, tuas, pemicu atau katup. Operasikan sesuai petunjuk.

Pemadam kebakaran CO2 sangat berguna dimana pencemaran oleh endapan tidak diharapkan ditempat kerja dan penembusan area sangat penting.
Contohnya adalah:

  • Berhubungan dengan kebakaran peralatan elektronik dan laboratorium.
  • Berhubungan dengan api kecil pada cairan yang dapat terbakar, lepas melalui kedua permukaan vertical dan horizontal.

Gambar 24.




Prosedur penggunaan.

  • Gunakan sedekat mungkin dengan sumber api.
  • Pertama arahkan semprotan ke bagian belakang sumber api.
  • Gerak-gerakkan nozel dari kiri ke kanan.
  • Secara perlahan bergerak ke bagian depan samapi api mati.

Peringatan:
Berada dalam waktu tertentu dalam ruang tertutup yang berisi Karbon dioksida dapat menyebabkan sesak bahkan mati lemas. Segera bersihkan tempat setelah digunakan. Buka semua jendela dan pintu untuk membersihkan ruangan dari gas karbondioksida.

Pemadam Kebakaran Busa

Variasi mekanisme dan bahan kimia yang digunakan pada pemadam kebakaran busa cocok digunakan untuk memadamkan api kelas B dan terbatas pada api kelas A.

Tabung alat ini dicat dengan warna  BIRU. Jarak semprotnya berkisar 6m. Operasikan sesuai petunjuk.

Gambar 25.

Busa digunakan untuk membentuk selimutuntuk menutupi dan memadam api.

Pemadam kebakaran jenis busa adalah yang paling efektif untuk memadamkan api dari bahan bakar cair yang berada dalam wadah diaman bahan ini cukup panas untuk dapat terbakar sendiri bila bersinggungan dengan oksigen.
Selimut busanya akan tetap berada pada tempatnya cukup lama untuk mendinginkan bahan yang terbakar sehingga temperaturnya tidak cukup untuk dapat terbakar sendiri.

Busa kurang efektif pada tumpahan yang menyebar.  Jenis ini bias jadi tidak efektif cairan yang terbakar seperti alcohol.



Untuk memadamkan cairan yang sedang terbakar, arahkan semprotan pemadam ke bagian sisi wadah di atas cairan . Hal ini akan menyebabkan busa mengalir ke bawah an menyebar di atas permukaan cairan.

Gambar 26.

Pemadam Kebakaran Tepung Kering

Pemadam ini diisi dengan bahan kimia berbentuk tepung kering yang diinjeksikan denngan tekanan gas, atau dengan tekanan udara. Jenis ini sesuai untuk memadamkan api kelas B dan C.

Tabung pemadam ini dicat warna MERAH dengan lingkaran PUTIH. Alat ini mempunyai nozel beebentuk kipas. Rentang semprotan yang berukuran kecil samapi 3m, dan yang berukuran besar samapai 6 meter. Operasikan berdasarkan petunjuk pemakaian.

Gambar 27

Pemadam kebakaran jenis tepung kering mempunyai reaksi pemadaman yang sangat cepat. Kabut bahan kimia kering ini cenderung melindungi orang yang memadamkan api dari panas.

Tepung kering adalah pemadam api  yang paling efektif untuk memadamkan cairan yang terbakar pada area yang luas, khususnya pada tumpahan yang mengalir bebas.

Semprotkan tepung ke bagian dasar api dan tutupi apinya dengan menggerakan nozel ke kanan dan ke kiri.

Pemadam jenis ini yang berukuran kecil denngan gagang berbentuk pistol dapat dibawa masuk  dan dapat digunakan dengan cepat.  Hal ini  membuat alat ini efektif memadamkan semua jenis api yang muncul tiba-tiba dan juga untuk api kecil yang sulit dijangkau.
Pemadam kebakaran bentuk kecil sebaiknya tidak digunakan untuk memadamkan api yang besar dan dalam

Gambar 28.

Menyelamatkan diri dari Api

Anda harus tanggap kalau sedang terjadi kebakaran dan harus mengenal seluruh alat-alat pemadam yang ada .

Pelajari lokasi terjadinya kebakaran, alaram kebakaran, telephone dan pintu darurat yang ada di tempat kerja anda.

Gambar 29.

Adalah sangat penting bila pekerja perawatan, dan yang lainnya, yang berganti lokasi kerja secara teratur  mengetahui bagaimana menyelamatkan diri dari kebakaran di setiap tempat kerja mereka.

Ketika  terjadi kebakaran, putuskan apakah anda dapat membantu memadamkan api. Jika tidak, keluerlah segera. Jika anda memutuskan untuk memadamkan api, pertama periksa apakah ada tempat yang lowong dan aman untuk jalan ke luar.

Selalulah berada diantara api dan jalan keluar.

Tinggalkan tempat kebakaran sesegera mungkin bila:

  • Api yang timbul sudah tidak dapat dikontrol lagi.
  • Api telah menguasai jalan ke luar.
  • Asap telah mengaburkan atau menggelapkan jalan ke luar.
  • Pada saat anda meninggalkan tempat tersebut, buka setiap pintu dengan hati-hati untuk mencegah asap atau nyala api menyerbu masuk ruangan.
  • Tutuplah pintu-pintu di belakang anda untuk mencegah aliran udara menghembus api.
  • Berhati-hatilah terhadap asap dan gas-gas yang ditimbulkan api.
  • Di dalam area yang penuh asap, tetap pada posisi rendah dan merangkak untuk menghindarkan mulut dan hidung sedekat mungkin dengan lantai

Gambar 30.

  • Walau dalam keadaan bagaimanapun juga jangan pernah mundur atau berhenti.
  • Saat meninggalkan bangunan, tutuplah pintu di belakang anda.
  • Jangan sekali-kali memasuki bangunan yang sedang terbakar.














Selalu siap memadamkan api.

Anda harus tahu apa yang harus diperbaat bila terjadi kebakaran:

  • Pahamilah semua peralatan pemadam kebakaran yang ada di ttempat kerja anda.
  • Ketahui tempat semua peralatan pemadam kebakaran.

Gambar 31.
  • Pelajari tempat semua alarm pemadam kebakaran.
  • Pelajari fungsi semua peralatan pemadam kebakaran.
  • Mampu menggunakan peralatan dan mengikuti langkah pemadaman api dengan pasti.
  • Menghindarkan peralatan pemadam kebakaran dari penghalang agar mudah dijangkau.
Gambar 32.
  • Pelajari setiap lokasi penyelamatan diri.
  • Jaga agar rute penyelamatan diri bebas dari hambatan.
  • Jaga akses ke tangga dan perancah mudah dijangkau dimana tangga belum dibangun.
  • Menjaga pintu penyelamatan diri memberikan akses ke tangaga tertutup, tetapi tidak terkunci.





Tempatkan pemadam api yang sesuai sehingga mudah dijangkau saat menggunakan peralatan yang dapat meningkatkan bahaya kebakaran.

  • Hindarkan pemadam kebakaran dari panas yang tinggi atau yang dingin sekali.
  • Jangan sekali-kali mengembalikan pemadam api yang telah digunakan ke tempat semula. Beri label dan kembalikan untuk diisi ulang.
  • Pastikan setiap pemadam api yang telah dipakai segera diganti dengan yang baru.

Memadamkan Api/Kebakaran.

Bila terjadi kebakaran, tindakan yang tepat memberikan peluang dapat memadamkan api dengan cepat, mengurangi bahaya dan meminimalisasi kerusakan.

Jika anda menemukan kebakaran, ingat 6 langkah kesalamatan berikut:

  • Hidupkan segera alarm.
Gambar 33.

  • Beritahu regu pemadam kebakaran.
Gambar 34.

  • Peringatkan setiap orang agar segera keluar.
Gambar 35.




  • Padamkan api dengan peralatan yang tersedia.
Gambar 36.



  • Bila dipandang perlu segera keluar.
Gambar 37

·         Jangan masuk kembali ke gedung yang sedang terbakar
Gambar 38

Ke 6 langkah keselamatan tersebut penting karena hal-hal berikut:
  • Beberapa menit pertama setelah api mulai menyala adalah penting segera di tanggulangi.
  • Penting bagi regu pemadam kebakaran tiba saat api masih kecil sehigga mudah dikendalikan daripada datang setelah api menjadi besar sehingga sulit ditanggulangi.
  • Seseorang mengawasi regu pemadam kebakaran  dapat mengarahkan mereka langsung ke tmpat kebakaran tanpa harus menunda.
  • Api yang masih kecil dapat dengan mudah ditanggulangi dengan peralatan yang tepat,
  • Begitu api menjadi besar, penundaan dalam mengevakuasi bangunan dapat meregut nyawa seseorang.
  • Asap dan gas di dalam  bangunan sangat berbahaya, walaupun sumber api dan panasnya jauh.
  • Bila kebakaran terjadi pada saluran gas yang bocor, dan anda tidak dapat mematikan saluran gas, jangan coba-coba mematikan nyala api. Bila perlu, atau memungkinkan, cobalah mendinginkan pralatan yang ada di sekitarnya.
  • Selebihnya biar ditangani oleh ahlinya.